Duel babak 16 besar Liga Champions antara Manchester City (ManCity) melawan Barcelona, Selasa (18/2/2014) atau Rabu dinihari WIB dinilai terlalu dini oleh pelatih Barcelona, Gerardo Martino. Sejatinya, menurut Martino, laga ini final impian di Liga Champons musim ini.
Dari catatan situs resmi UEFA, kedua tim pertama kali bertemu pada 1952 di pertandingan persahabatan. Lebih dari setengah abad lalu, Barcelona mampu mengalahkan ManCity dengan skor telak 5-1.
Barcelona akan menjadi tim tamu di leg 1 babak 16 besar Liga Champions. Ini pertandingan paling ditunggu mengingat status pemain bintang yang menghuni kedua tim. Terlebih, partai ini menjadi ujian Barcelona untuk menembus partai perempatfinal Liga Champions tujuh musim beruntun.
Mantan pelatih Timnas Paraguay ini menyatakan, laga ini semestinya terjadi di partai puncak. "Paling tidak, akan lebih ideal bila kedua tim bertemu di babak 8 besar. Sebab, kedua kubu sama-sama bagus di ajang liga dan kompetisi lain. Bertarung di final kondisi yang tepat untuk kedua tim," kata Martino dilansir dari Football 365.
Suksesor Tito Vilanova itu menyatakan, gaya permainan Barcelona dan ManCity memiliki kemiripan. Dia memprediksi, ManCityakan langsung tampil menyerang. Namun, pelatih berkebangsaan Argentina itu membantah timnya akan bermain aman agar tidak kebobolan dalam pertandingan ini.
"Kami tidak memiliki prioritas untuk mencetak gol atau tidak kebobolan. Kami akan sekuat tenaga menguasai ball-possesion karena itu akan menguntungkan kami. Dan bila kami mencetak gol itu lebih baik," sambungnya.
Kilas balik ke belakang, untuk pertama kalinya, ManCity berhasil menembus fase 16 besar Liga Champions setelah selalu gagal masuk ke tahapan sistem gugur dalam dua musim terakhir. (Rej)
Baca Juga:
Dari catatan situs resmi UEFA, kedua tim pertama kali bertemu pada 1952 di pertandingan persahabatan. Lebih dari setengah abad lalu, Barcelona mampu mengalahkan ManCity dengan skor telak 5-1.
Barcelona akan menjadi tim tamu di leg 1 babak 16 besar Liga Champions. Ini pertandingan paling ditunggu mengingat status pemain bintang yang menghuni kedua tim. Terlebih, partai ini menjadi ujian Barcelona untuk menembus partai perempatfinal Liga Champions tujuh musim beruntun.
Mantan pelatih Timnas Paraguay ini menyatakan, laga ini semestinya terjadi di partai puncak. "Paling tidak, akan lebih ideal bila kedua tim bertemu di babak 8 besar. Sebab, kedua kubu sama-sama bagus di ajang liga dan kompetisi lain. Bertarung di final kondisi yang tepat untuk kedua tim," kata Martino dilansir dari Football 365.
Suksesor Tito Vilanova itu menyatakan, gaya permainan Barcelona dan ManCity memiliki kemiripan. Dia memprediksi, ManCityakan langsung tampil menyerang. Namun, pelatih berkebangsaan Argentina itu membantah timnya akan bermain aman agar tidak kebobolan dalam pertandingan ini.
"Kami tidak memiliki prioritas untuk mencetak gol atau tidak kebobolan. Kami akan sekuat tenaga menguasai ball-possesion karena itu akan menguntungkan kami. Dan bila kami mencetak gol itu lebih baik," sambungnya.
Kilas balik ke belakang, untuk pertama kalinya, ManCity berhasil menembus fase 16 besar Liga Champions setelah selalu gagal masuk ke tahapan sistem gugur dalam dua musim terakhir. (Rej)
Baca Juga:
Gaya Pemain Barcelona Saat Terbang ke Markas ManCity
Lawan City, Messi Siapkan Sepatu Pelangi
Pique: ManCity Sudah Tidak Takut Lagi dengan Barcelona
5 Keputusan Kontroversial Wasit Howard Webb
[VIDEO] Suporter PBR dan Persija Bentrok
