Untuk meningkatkan minat membaca dan mencerdaskan anak bangsa, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di lima titik rumah sakit. TBM merupakan program pemerintah lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan beberapa pihak.
"Kemendikbud merekomendasikan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menjadi satu lokasi ruang publik yang memiliki TBM dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) sebagai LSM yang dipercaya mengelolanya. Ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan status sosial," kata Direktur Utama RSCM, Dr. dr. C.H Heriawan Soejono, SpPD, KGer, MEpid, FACP, FINASIM, saat pembukaan acara, Selasa (18/2/2014).
Berdirinya TBM ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terutama pasien, keluarga pasien, dokter, perawat, staff, karyawan serta masyarakat yang berada di dalam lingkungan rumah sakit.
"TBM di rumah sakit ini diharapkan sangat bermanfaat. Biasanya kalau di rumah sakit menjadi tempat yang membosankan menunggu keluarga yang sakit, nah ini menjadi menyenangkan sekaligus menambah wawasan masyarakat," kata Presenter, Andi F. Noya.
Di RSCM, menurut Humas RSCM, Sulastin, TBM ada di lima lokasi rumah sakit.
"Masyarakat bisa membaca di ruang rawat bedah anak/BCH, poliklinik geriatri, ruang edukasi pkrs, pediatri kencana dan basement gedung A," kata Lastin.
Lastin juga mengatakan, TBM berisi kumpulan buku yang dibutuhkan masyarakat di lingkungan rumah sakit.
"Ada informasi kesehatan, pendidikan, keterampilan. Banyak sekali buku berisi informasi yang dibutuhkan, 151 buku sumbangan dari Andi F.Noya dan didukung banyak pihak lainnya," kata Lastin.
Peresmian TBM ini disemarakan dengan pengisi acara anak-anak dari YKAKI, Pendongeng Nasional, Iman Surahman serta Penulis Buku Best Seller Negeri 5 Menara, A.Fuadi.
Dirut RSCM berharap TBM di rumah sakit dan ruang publik lainnya semakin berkembang.
"Semoga makin banyak lagi ruang publik yang memiliki TBM untuk membantu meningkatkan minat membaca masyarakat dan mencerdaskan bangsa," katanya.
Kemendikbud pun memiliki harapan yang serupa. "TBM ini sebenarnya sudah berjalan lama, tidak hanya di rumah sakit tapi sudah banyak di ruang publik lainnya seperti terminal, pasar dan lain-lain tersebar di seluruh Indonesia. Semoga bermanfaat," kata Staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dirjen Paudni Asmawi.
(Mia/Mel)
"Kemendikbud merekomendasikan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menjadi satu lokasi ruang publik yang memiliki TBM dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) sebagai LSM yang dipercaya mengelolanya. Ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan status sosial," kata Direktur Utama RSCM, Dr. dr. C.H Heriawan Soejono, SpPD, KGer, MEpid, FACP, FINASIM, saat pembukaan acara, Selasa (18/2/2014).
Berdirinya TBM ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terutama pasien, keluarga pasien, dokter, perawat, staff, karyawan serta masyarakat yang berada di dalam lingkungan rumah sakit.
"TBM di rumah sakit ini diharapkan sangat bermanfaat. Biasanya kalau di rumah sakit menjadi tempat yang membosankan menunggu keluarga yang sakit, nah ini menjadi menyenangkan sekaligus menambah wawasan masyarakat," kata Presenter, Andi F. Noya.
Di RSCM, menurut Humas RSCM, Sulastin, TBM ada di lima lokasi rumah sakit.
"Masyarakat bisa membaca di ruang rawat bedah anak/BCH, poliklinik geriatri, ruang edukasi pkrs, pediatri kencana dan basement gedung A," kata Lastin.
Lastin juga mengatakan, TBM berisi kumpulan buku yang dibutuhkan masyarakat di lingkungan rumah sakit.
"Ada informasi kesehatan, pendidikan, keterampilan. Banyak sekali buku berisi informasi yang dibutuhkan, 151 buku sumbangan dari Andi F.Noya dan didukung banyak pihak lainnya," kata Lastin.
Peresmian TBM ini disemarakan dengan pengisi acara anak-anak dari YKAKI, Pendongeng Nasional, Iman Surahman serta Penulis Buku Best Seller Negeri 5 Menara, A.Fuadi.
Dirut RSCM berharap TBM di rumah sakit dan ruang publik lainnya semakin berkembang.
"Semoga makin banyak lagi ruang publik yang memiliki TBM untuk membantu meningkatkan minat membaca masyarakat dan mencerdaskan bangsa," katanya.
Kemendikbud pun memiliki harapan yang serupa. "TBM ini sebenarnya sudah berjalan lama, tidak hanya di rumah sakit tapi sudah banyak di ruang publik lainnya seperti terminal, pasar dan lain-lain tersebar di seluruh Indonesia. Semoga bermanfaat," kata Staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dirjen Paudni Asmawi.
(Mia/Mel)