Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panunggangan 3 di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, disegel sekelompok orang. Atas aksi penyegelan dari massa yang mengaku ahli waris penguasa lahan, para siswa dan siswi pun terpaksa balik kanan alias pulang.
"Berdasarkan perjanjian dan pernyataan penyerahan tanah pada 1978 dari almarhum Tjimah Tipis, ibu kami, yang dihibahkan itu hanya 1.000 meter persegi saja. Sisanya 686 meter persegi, belum dilunasi," kata salah seorang ahli waris Dedi (40), yang juga warga Kelurahan Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (18/2/2014).
Aksi penyegelan dilakukan sejak tengah malam tadi. Penyegelan sekolah negeri tetap akan dilakukan hingga pihak ahli waris mendapatkan kejelasan atas tanah itu.
Pantauan Liputan6.com, lokasi lahan sekolah sangat strategis. Dekat dengan kawasan elite dan perumahan Alam Sutera. Apakah ada niatan ahli waris menjual lahan itu ke pengembang Alam Sutera? "Saat ini sih belum, yang penting dapat hak kami dulu saja," ujar Dedi.
Akibat penyegelan itu, ratusan siswa dan beberapa guru terpaksa diliburkan. Seperti yang diungkapkan salah seorang siswa kelas 6, Ahmad Nurohim (11). Dia mengaku tak bisa bersekolah dan diminta pulang oleh gurunya.
"Katanya sekolahnya digembok, nggak boleh masuk. Pak Guru aja sampai manjat pohon dan pagar biar bisa masuk," ungkap Ahmad.
Ahmad tak bisa membayangkan kalau sekolahnya harus disegel berhari-hari. "Ya nggak tahu, kan di sini nggak ada sekolah lagi. Mana harus try out UN (Ujian Nasional) sebentar lagi," keluh Ahmad. (Ism/Sss)
Baca juga:
"Berdasarkan perjanjian dan pernyataan penyerahan tanah pada 1978 dari almarhum Tjimah Tipis, ibu kami, yang dihibahkan itu hanya 1.000 meter persegi saja. Sisanya 686 meter persegi, belum dilunasi," kata salah seorang ahli waris Dedi (40), yang juga warga Kelurahan Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (18/2/2014).
Aksi penyegelan dilakukan sejak tengah malam tadi. Penyegelan sekolah negeri tetap akan dilakukan hingga pihak ahli waris mendapatkan kejelasan atas tanah itu.
Pantauan Liputan6.com, lokasi lahan sekolah sangat strategis. Dekat dengan kawasan elite dan perumahan Alam Sutera. Apakah ada niatan ahli waris menjual lahan itu ke pengembang Alam Sutera? "Saat ini sih belum, yang penting dapat hak kami dulu saja," ujar Dedi.
Akibat penyegelan itu, ratusan siswa dan beberapa guru terpaksa diliburkan. Seperti yang diungkapkan salah seorang siswa kelas 6, Ahmad Nurohim (11). Dia mengaku tak bisa bersekolah dan diminta pulang oleh gurunya.
"Katanya sekolahnya digembok, nggak boleh masuk. Pak Guru aja sampai manjat pohon dan pagar biar bisa masuk," ungkap Ahmad.
Ahmad tak bisa membayangkan kalau sekolahnya harus disegel berhari-hari. "Ya nggak tahu, kan di sini nggak ada sekolah lagi. Mana harus try out UN (Ujian Nasional) sebentar lagi," keluh Ahmad. (Ism/Sss)
Baca juga:
Bocah Pengungsi Kelud di Malang Terhibur Buku Dongeng
[VIDEO] Siswa Kerja Bakti Bersihkan Abu Kelud dan Mulai Belajar
Advertisement
Pengungsi Kelud Pulang, Sekolah di Kediri Mulai Bersih-bersih
Baca Juga