Harga Minyak Naik Dipicu Musim Dingin Berkepanjangan di AS

Harga minyak mentah dunia naik ke level US$ 102 per barel di tengah berlanjutnya cuaca dingin di Amerika Serikat.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Feb 2014, 07:22 WIB
Harga minyak mentah dunia naik ke level US$ 102 per barel di tengah berlanjutnya cuaca dingin di Amerika Serikat dan pertumbuhan China tetap akan mendukung permintaan minyak dunia.

Minyak mentah AS untuk pengiriman Maret ditutup naik US$ 2,13 menjadi US$ 102,43 per barel di New York Mercantile Exchange,  melansir Associated Press, Rabu (19/2/2014).

Minyak mentah Brent, patokan untuk minyak internasional naik US$ 1,28 menjadi US$ 110,46 per barel di bursa ICE Futures di London.

Cuaca dingin yang parah telah meningkatkan harga energi. Di mana gelombang dingin salju berkepanjangan yang memukul sebagian besar Pantai Timur di AS.

"Badai salju lain di AS kemungkinan akan mempertahankan permintaan minyak pemanas pada tingkat tinggi dan memicu penurunan lebih lanjut pada saham, " kata analis di Commerzbank di Frankfurt dalam sebuah catatan kepada klien.

Optimisme bahwa perekonomian China masih sehat setelah pertumbuhan kredit meningkat pada bulan Januari juga membantu harga energi naik.

Sementara itu, babak baru perundingan dimulai antara Iran dan enam kekuatan duniaterkait kesepakatan untuk mengendalikan program nuklir Iran.

Hasilnya bisa berpengaruh pada harga minyak Iran selaku produsen minyak utama dan pengurangan sanksi akan memungkinkan negara ini mengekspor lebih dari minyak mentah.

Melemahnya dolar juga mendukung harga minyak dengan membuat hargnya lebih murah bagi pedagang yang menggunakan mata uang lainnya. (Nrm)




Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya