[VIDEO] Banjir Lahar Dingin di Desa Laharpang Kediri Surut

Banjir lahar dingin di Desa Laharpang, Puncu, Kediri pagi ini sudah surut. Warga dihimbau untuk tetap waspada apabila terjadi banjir lagi.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Feb 2014, 08:47 WIB
Banjir lahar dingin dari Gunung Kelud yang berada di sungai Desa Laharpang Kecamatan Puncu, Blitar, Jawa Timur, saat ini sudah surut. Di sungai ini tersisa material vulkanik Gunung Kelud yang terbawa arus lahar dingin Selasa 18 Februari 2014 pukul 16.00 WIB.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (19/2/2014), kondisi saat ini jauh berbeda dengan kondisi Selasa sore saat banjir lahar dingin mengalir dengan deras setelah hujan turun selama 2 jam.

Banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik membuat arus sangat deras dan bergelombang. Selain material halus seperti pasir, banjir juga menghanyutkan bebatuan dan kayu-kayu.

Sejumlah warga di desa ini sudah kembali ke rumah mereka dari pengungsian sejak Selasa pagi. Warga mengaku tidak begitu khawatir dengan terjadinya banjir lahar dingin, karena dalamnya sungai tidak membuat banjir meluap hingga ke pemukiman warga.

Menurut warga, selama ini efek dari banjir lahar dingin membuat rumah mereka bergetar dan bergemuruh sangat kuat serta bau belerang yang sangat menyengat.

Kondisi pemukiman di desa ini cukup memprihatinkan. Hampir semua rumah di desa ini rusak parah akibat letusan Gunung Kelud. Material gunung berupa pasir menumpuk dengan ketebalan yang berbeda antara 30 hingga 50 centimeter.

Menurut BMKG, cuaca hari ini di wilayah Kediri diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas sedang sehingga berpotensi terjadi banjir lahar dingin kembali. Warga diimbau untuk tetap waspada dan tidak berada di dekat aliran lahar dingin, karena banjir lahar dingin mempunyai daya erosi yang cukup kuat. (Nfs/Mut)

Baca juga:

BNPB: Banjir Lahar Dingin Kelud Picu Terjadinya Erosi
Pembersihan Abu Selesai, Bandara Adisutjipto Kembali Beroperasi
[VIDEO] Kampung Ini Rusak Parah Akibat Letusan Gunung Kelud

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya