Manajemen Central Omega Bantah PHK Ribuan Pekerja

Manajemen PT Central Omega Resources Tbk bantah telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 orang pekerja.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Feb 2014, 20:00 WIB
Manajemen PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) membantah telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 2.000 orang akibat larangan ekspor produk mineral.

Direktur PT Central Omega Resources Tbk, Feni Budiman mengatakan, pihaknya telah menghentikan kegiatan ekspor atas bijih nikel yang dihasilkan perseroan pada Januari 2014. Hal itu seiring larangan ekspor produk perusahaan.

Oleh karena itu, perseroan tidak dapat melakukan ekspor bijih nikel. Hal itu membuat perseroan melakukan pengurangan jumlah karyawan sebagai konsekuensinya. Pada akhir 2013, jumlah karyawan adalah sebanyak 83 orang. Jumlah itu berkurang 433 orang dibandingkan dengan akhir 2012.

"Perseroan melakukan PHK sekitar 2.000 orang tidak benar," ujar Feni, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/2/2014).

Saat ini perseroan masih melakukan kegiatan eksplorasi dan persiapan pembangunan fasilitas smelter di desa Ganda-Ganda, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Eksplorasi mineral di IUP yang dimiliki perseroan untuk menambah jumlah cadangan yang akan digunakan untuk kegiatan pengolahan dan pemurnian bijih nikel. Lalu persiapan dalam rangka aktivitas penambangan dan pengolahan bijih besi di pulau Singkep, Riau.

Rencana Bisnis 2014

Perseroan berencana untuk mengolah bijih besi menjadi konsentrat besi untuk diekspor. Untuk itu, perseroan telah melakukan akuisisi PT Citra Sindo Utama. Perseroan pun mengharapkan pendapatan dari ekspor konsentrat besi sebesar Rp 371 miliar pada 2014.

"Kami mengharapkan pendapatan bersih dan ebitda masing-masing sebesar Rp 116 miliar dan Rp 139 miliar," ujar Feni.

Menurut Feni, posisi keuangan perseroan masih dalam keadaan sehat. Berdasarkan laporan keuangan yang diaudit KAP Mulyamin Sensi Suryanto dan Lianny, jumlah aset lancar Perseroan sebesar Rp 1,2 triliun. Nilai ini 80% dari total aset perseroan sebesar Rp 1,5 triliun. Jumlah liabilitas sebesar Rp 142 miliar.

"Kelangsungan usaha masih terjaga baik, oleh karena itu kami mengharapkan penghentian sementara perdagangan efek dapat dibuka kembali secepatnya," kata Feni. (Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com


Baca juga:

Pecat Ribuan Pekerja, Otoritas Bursa Suspensi Saham Central Omega

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya