Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tampak memberi sinyal untuk memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas terkait kasus SKK Migas.
"Siapapun dari hasil penyelidikan dan penyidik kita nanti, kalau tiba-tiba kita dapat sesuatu terhadap yang bersangkutan, mau Sekjen bernama Ibas, mau Bendum (Bendahara Umum), siapa saja, kalau memang ada petunjuk yang memberi arah tentang yang bersangkutan perlu diminta keterangan, maka kita tidak akan pernah segan-segan memanggil untuk memeriksanya," tegas Abraham Samad di kantornya, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Nama putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercantum dalam berkas yang diduga mirip dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana terkait pemenangan PT Rekin (PT Rekayasa Industri) dalam tender di SKK Migas.
Abraham pun juga menegaskan bahwa KPK sebagai lembaga independen tentu akan tetap berada pada jalur dalam penanganan korupsi. Ia pun menepis adanya intervensi dalam penanganan korupsi tersebut.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan KPK, tidak perlu merasa ada yang disembuyikan oleh KPK. Karena kita selalu bekerja dengan cara on the track. Kita tidak ada beban, dan kita punya komitmen yang sama, untuk memberantas korupsi di indonesia tanpa pandang bulu," terang dia.
Karena itu siapapun yang bersalah kata Abraham pihaknya tetap akan menjerat. Hal itu sebagai komitmen pimpinan dan seluruh insan di KPK. (Tya/Riz)
Baca juga:
"Siapapun dari hasil penyelidikan dan penyidik kita nanti, kalau tiba-tiba kita dapat sesuatu terhadap yang bersangkutan, mau Sekjen bernama Ibas, mau Bendum (Bendahara Umum), siapa saja, kalau memang ada petunjuk yang memberi arah tentang yang bersangkutan perlu diminta keterangan, maka kita tidak akan pernah segan-segan memanggil untuk memeriksanya," tegas Abraham Samad di kantornya, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Nama putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercantum dalam berkas yang diduga mirip dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana terkait pemenangan PT Rekin (PT Rekayasa Industri) dalam tender di SKK Migas.
Abraham pun juga menegaskan bahwa KPK sebagai lembaga independen tentu akan tetap berada pada jalur dalam penanganan korupsi. Ia pun menepis adanya intervensi dalam penanganan korupsi tersebut.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan KPK, tidak perlu merasa ada yang disembuyikan oleh KPK. Karena kita selalu bekerja dengan cara on the track. Kita tidak ada beban, dan kita punya komitmen yang sama, untuk memberantas korupsi di indonesia tanpa pandang bulu," terang dia.
Karena itu siapapun yang bersalah kata Abraham pihaknya tetap akan menjerat. Hal itu sebagai komitmen pimpinan dan seluruh insan di KPK. (Tya/Riz)
Baca juga:
`Curhatan` Abraham Samad ke SBY Soal RUU KUHP
Pemeriksaan Ibas, Anas: Tergantung Pertanyaan Penyidik KPK
Dana Saksi Parpol Dikucurkan, Ibas Demokrat: Sama Rata Sama Rasa
Advertisement