[VIDEO] 103 Juta Meter Kubik Material Kelud Jadi Lahar Hujan

Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Surono mengingatkan warga untuk tidak panik dan tetap waspada terhadap lahar hujan.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Feb 2014, 08:05 WIB
Lahar hujan mengalir ke sejumlah sungai yang berhulu dari Gunung Kelud, Selasa, 18 Februari 2014 petang. Lahar hujan ini merupakan yang pertama kali setelah letusan Gunung Kelud sejak sepekan lalu tepatnya Kamis, 13 Februari 2014 malam.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (20/2/2014), menurut Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Surono, ada sekitar 103 juta meter kubik material vulkanik yang disemburkan pada letusan Gunung Kelud. Material vulkanik ini berpotensi menjadi lahar hujan.

Pasca-letusan Gunung Kelud, di wilayah tersebut banyak terdapat endapan awan panas yang jika terkena hujan akan mengakibatkan letusan sekunder atau erupsi sekunder.

Karena awan yang sangat panas kemudian terkena air hujan akan mengalami perubahan fase air ke uap. Seperti halnya wajan yang sangat panas ketika disiram air maka bisa berpotensi meledak.

Kendati demikian, Surono mengingatkan masyarakat tidak perlu panik tapi cukup waspada dengan tidak menonton lahar hujan itu di jembatan. Sebab lahan hujan ini berpotensi menimbulkan erosi yang cukup kuat dan bisa merobohkan jembatan. (Nfs/Riz)


Baca juga:

Letusan Tak Dikenali Sejak 1600, Gunung Merbabu Masih Aktif
Rp 1 Triliun Disiapkan Rehab Rumah Korban Letusan Kelud
Lukis Einstein dari Abu Kelud, Taufik Ingin Warga Move On Bencana

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya