Pertemuan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso tak merisaukan PDIP. Pertemuan ini diduga terkait dengan proses pengangkatan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang dinilai tidak sesuai dengan aturan yang ada.
"Saya kira nggak ada masalah (pertemuan). Sebagai walikota dia milik semua orang. Saya melihat Mas Priyo bukan sebagai Golkar, tapi Wakil Ketua DPR," ungkap Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam sebuah acara diskusi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Tjahjo melihat Risma yang diusung PDIP adalah milik masyarakat dan berhak bertemu dengan siapapun. Diakuinya, Risma pasti bisa memilah masalah apa saja yang layak diperbincangkan dengan Priyo yang merupakan politisi Partai Golkar itu.
"Saya yakin Bu Risma tahu mana yang perlu disampaikan di internal dan eksternal," ungkapnya.
Dia juga meyakini tidak ada niatan Risma untuk mundur dari posisinya saat ini, mengingat bahwa Risma pemimpin yang punya tanggung jawab atas apa yang dia pilih dan siap dengan masalah yang dihadapi. "Saya kira itu bagian sebuah proses dari seorang kepala daerah," ujar dia.
Anggota Komisi I DPR itu melihat persoalan yang dihadapi Risma muncul karena adanya pihak ketiga yang menungangi persoalan yang dihadapi sang walikota.
"Wong dia yang kita dukung dulu kok. Ini kan pernik-pernik yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Wajar, manuver politik dalam tahun politik kan sah-sah saja," tandas dia. (Ado/Ism)
"Saya kira nggak ada masalah (pertemuan). Sebagai walikota dia milik semua orang. Saya melihat Mas Priyo bukan sebagai Golkar, tapi Wakil Ketua DPR," ungkap Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam sebuah acara diskusi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Tjahjo melihat Risma yang diusung PDIP adalah milik masyarakat dan berhak bertemu dengan siapapun. Diakuinya, Risma pasti bisa memilah masalah apa saja yang layak diperbincangkan dengan Priyo yang merupakan politisi Partai Golkar itu.
"Saya yakin Bu Risma tahu mana yang perlu disampaikan di internal dan eksternal," ungkapnya.
Dia juga meyakini tidak ada niatan Risma untuk mundur dari posisinya saat ini, mengingat bahwa Risma pemimpin yang punya tanggung jawab atas apa yang dia pilih dan siap dengan masalah yang dihadapi. "Saya kira itu bagian sebuah proses dari seorang kepala daerah," ujar dia.
Anggota Komisi I DPR itu melihat persoalan yang dihadapi Risma muncul karena adanya pihak ketiga yang menungangi persoalan yang dihadapi sang walikota.
"Wong dia yang kita dukung dulu kok. Ini kan pernik-pernik yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Wajar, manuver politik dalam tahun politik kan sah-sah saja," tandas dia. (Ado/Ism)
Baca juga:
Walikota Risma: Apa Saya Bisa Masuk Surga?
Mendagri: Jika Risma Tetap Mundur, Itu Keputusannya
Mendagri: Soekarwo Harus Cek Dugaan Pemalsuan Surat Wakil Risma
Advertisement