Status Gunung Kelud kini sudah turun menjadi Siaga. Para pengungsi pun sudah mulai dipulangkan secara bertahap. Setelah itu, perbaikan bangunan-bangunan warga yang rusak saat Kelud meletus akan dilakukan. Bahkan Gubernur Jatim Sukarwo telah menggelontorkan sejumlah dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tersebut.
"Saya telah mencairkan Rp 100 miliar untuk penanganan perbaikan kerusakan fisik. Rp 1 miliar telah disiapkan untuk belanja material," ucap Sukarwo dalam keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dari Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/2/2014).
Sementara untuk data kerusakan, akan dilakukan verfikasi hingga Sabtu 22 Februari secara berjenjang dari kelurahan, kecamatan, dan Universitas Brawijaya sebagai fasilitator.
Organisasi telah disusun dengan 3 klaster. Yaitu klaster pemulangan pengungsi dipimpin Wagub Jatim, klaster ketertiban masyarakat dipimpin Kapolda Jatim dan kalster perbaikan rumah dan sarpras oleh Pangdam Brawijaya.
"Rumah, air bersih dan listrik adalah prioritas utama. Hari Minggu 23 Februari akan dikerahkan material untuk perbaikan kerusakan. Senin atau Selasa (24/25 Februari) akan dilakukan perbaikan fisik oleh TNI, Polri, SKPD dan relawan. Target 2 minggu harus selesai semuanya," ujar Sutopo mengutip pernyataan gubernur yang akrab disapa Pakde Sukarwo itu.
Sementara menurut Kepala BNPB Syamsul Maarif, warga tetap harus waspada dengan terhadap ancaman lahar hujan meski status Siaga Gunung Kelud telah turun.
Selanjutnya, penanganan pemulangan pengungsi dan perbaikan rumah dan sarpras akan dipimpin Gubernur Jatim. Pemerintah pusat akan tetap mendampingi pemda dalam penanganan bencana.
Syamsul Maarif pun menyampaikan terima kasih kepada Pemda Prov Jatim, Pemda Kab Kediri, Blitar, Malang, Jombang dan Kota Batu bersama TNI, Polri, unsur pusat dari Kementerian dan Lembaga, relawan dan masyarakat yang telah melakukan penanganan dengan kompak, memiliki solidaritas dan kesiapsiagaan tinggi. (Tnt/Ein)
Baca juga:
"Saya telah mencairkan Rp 100 miliar untuk penanganan perbaikan kerusakan fisik. Rp 1 miliar telah disiapkan untuk belanja material," ucap Sukarwo dalam keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dari Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/2/2014).
Sementara untuk data kerusakan, akan dilakukan verfikasi hingga Sabtu 22 Februari secara berjenjang dari kelurahan, kecamatan, dan Universitas Brawijaya sebagai fasilitator.
Organisasi telah disusun dengan 3 klaster. Yaitu klaster pemulangan pengungsi dipimpin Wagub Jatim, klaster ketertiban masyarakat dipimpin Kapolda Jatim dan kalster perbaikan rumah dan sarpras oleh Pangdam Brawijaya.
"Rumah, air bersih dan listrik adalah prioritas utama. Hari Minggu 23 Februari akan dikerahkan material untuk perbaikan kerusakan. Senin atau Selasa (24/25 Februari) akan dilakukan perbaikan fisik oleh TNI, Polri, SKPD dan relawan. Target 2 minggu harus selesai semuanya," ujar Sutopo mengutip pernyataan gubernur yang akrab disapa Pakde Sukarwo itu.
Sementara menurut Kepala BNPB Syamsul Maarif, warga tetap harus waspada dengan terhadap ancaman lahar hujan meski status Siaga Gunung Kelud telah turun.
Selanjutnya, penanganan pemulangan pengungsi dan perbaikan rumah dan sarpras akan dipimpin Gubernur Jatim. Pemerintah pusat akan tetap mendampingi pemda dalam penanganan bencana.
Syamsul Maarif pun menyampaikan terima kasih kepada Pemda Prov Jatim, Pemda Kab Kediri, Blitar, Malang, Jombang dan Kota Batu bersama TNI, Polri, unsur pusat dari Kementerian dan Lembaga, relawan dan masyarakat yang telah melakukan penanganan dengan kompak, memiliki solidaritas dan kesiapsiagaan tinggi. (Tnt/Ein)
Baca juga:
Abu Vulkanik `Ditanam` di Alun-alun Utara Yogyakarta
Status Kelud Turun Jadi `Siaga`, Pengungsi Dipulangkan
Advertisement
[VIDEO] Dua Sosok Mayat Korban Letusan Gunung Kelud Ditemukan