Pengalaman Pahit Bek Persija di Laga El Clasico Kontra Persib

Ia belum bisa melupakan insiden tahun 2007 di Bandung.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Feb 2014, 17:35 WIB

Sebagai pemain veteran Persija Jakarta, Ismed Sofyan menyebut laga kontra Persib Bandung musim 2007 di Stadion Siliwangi, Bandung menjadi pengalaman paling pahit saat melakoni duel El Clasico.

Selama 14 tahun memperkuat Persija, baru kali itu dia harus mengalami luka-luka saat melakoni laga kontra Persib pada 2007 lalu. Pemain asal Aceh tersebut terkena lemparan mercon. Selain itu, bus yang mengangkut pemain 'Macan Kemayoran' dihujani batu oleh suporter tuan rumah.

"Itu menjadi pengalaman terburuk saya saat melawan Persib," kata Ismed kepada wartawan di POR Sawangan, Depok, Kamis (20/2/2014) selepas latihan. "Kaca kanan kiri bus hancur terkena lemparan batu suporter tuan rumah," sambungnya.

Sejak insiden itu, pihak Kepolisian menyediakan kendaraan taktis (rantis) untuk mengangkut pemain ke tempat pertandingan sekaligus melindungi pemain dari target pelemparan selama di perjalanan.  

"Bila bermain di Siliwangi sangat ekstrem, teror di stadion itu lebih terasa dibanding Si Jalak Harupat. Jarak antara pemain dan penonton sangat dekat," ujar pemain berusia 35 tahun itu.

Meski gesekan antarsuporter kerap memakan korban dari kedua belah kubu, sampai saat ini PSSI dan Kepolisian tampaknya masih belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Berulang kali mediasi, namun kericuhan antara kelompok suporter masih tetap terjadi.

"Perasaan takut memang ada. Tapi saya selalu menguatkan mental sebelum bermain. Jujur, saya  tidak nyaman harus naik rantis dan mendapat kawalan ketat dari keamanan seperti yang dilakukan Paspampres. Karena perasaan waswas itu terbawa sampai ke Lapangan."

Musim lalu, bus pemain Persib menjadi pelemparan oknum suporter saat hendak melakoni laga kontra Persija. Akibat ulah anarkis suporter itu, pertandingan terpaksa ditunda dan dipindah ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Ismed meminta suporter kini lebih dewasa menyingkapi duel ini. Menurut dia, perusakan mobil karena nomor Polisi daerah tertentu terlalu berlebihan. "Terlebih, jika jatuh korban jiwa. Nyawa terlalu mahal harganya dari sebuah fanatisme."

Baca Juga:
Viking Girls Ramaikan Laga Panas Persib-Persija
Polisi Tak Izinkan Persib Vs Persija Digelar di Jalak Harupat
Gagal Penalti, Ozil Adu Mulut dengan Flamini
Mantan Kekasih Neymar `Kencan` dengan Ronaldo
Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Malam Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya