Ribuan warga Yogyakarta mengalami gangguan kesehatan akibat dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang melanda wilayah Yogyakarta sejak sepekan lalu. Warga kini mulai diserang penyakit. Kebanyakan mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Arida Oetami mengatakan, jumlah penderita penyakit ISPA sampai dengan saat ini mencapai sebanyak 1.315 kasus. Penyakit iritasi mata sebanyak 165 kasus dan penyakit radang tenggorokoan sebanyak 115 kasus.
"ISPA paling banyak 1.315. Data ini yang masuk sampai dengan hari ini pukul 15.00 WIB", kata Arida di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Kamis (20/02/2014).
Tak cuma penyakit. Abu vulkanik Kelud itu juga memicu kecelakaan. Dijelaskan Arida, sejak Jumat 14 Februari 2014 lalu telah terjadi 44 kasus kecelakaan lalu lintas di DIY akibat adanya abu vulkanik yang menutupi sejumlah jalan di Yogyakarta.
"Dua orang juga tercatat meningal dunia akibat abu vulkanik, satu orang meninggal karena kecelakan dan satu orang lainnya meninggal karena jatuh dari genting saat membersihkan abu vulkanik," katanya.
Sementara terkait biaya pemeriksaan yang mengalami kecelakaan di rumah sakit, pihak Pemerintah DIY hanya membebaskan biaya bagi warga yang memeriksaan pada 1x24 jam terjadinya bencana. Sedangkan di luar kota Yogyakarta itu biaya pemeriksaan sama seperti biasanya.
"Khusus di kota Yogya ada Yes 118 pemerintah bisa membebaskan biaya kecelakaan selama lapor dalam 1x24 jam. Tanpa harus melihat asal KTP. Di kabupaten lain sesuai dengan pembiayaan seperti biasa jika ada jamkesda ya pakai Jamkesda", imbuhnya. (Han/Ndy)
Baca Juga:
Abu Vulkanik `Ditanam` di Alun-alun Utara Yogyakarta
Pembersihan Abu Rampung, Bandara Adi Soemarmo Kembali Beroperasi
[VIDEO] Bandara Yogya Dibuka, Banyak Penumpang Gagal Terbang
Lukis Einstein dari Abu Kelud, Taufik Ingin Warga Move On Bencana
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Arida Oetami mengatakan, jumlah penderita penyakit ISPA sampai dengan saat ini mencapai sebanyak 1.315 kasus. Penyakit iritasi mata sebanyak 165 kasus dan penyakit radang tenggorokoan sebanyak 115 kasus.
"ISPA paling banyak 1.315. Data ini yang masuk sampai dengan hari ini pukul 15.00 WIB", kata Arida di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Kamis (20/02/2014).
Tak cuma penyakit. Abu vulkanik Kelud itu juga memicu kecelakaan. Dijelaskan Arida, sejak Jumat 14 Februari 2014 lalu telah terjadi 44 kasus kecelakaan lalu lintas di DIY akibat adanya abu vulkanik yang menutupi sejumlah jalan di Yogyakarta.
"Dua orang juga tercatat meningal dunia akibat abu vulkanik, satu orang meninggal karena kecelakan dan satu orang lainnya meninggal karena jatuh dari genting saat membersihkan abu vulkanik," katanya.
Sementara terkait biaya pemeriksaan yang mengalami kecelakaan di rumah sakit, pihak Pemerintah DIY hanya membebaskan biaya bagi warga yang memeriksaan pada 1x24 jam terjadinya bencana. Sedangkan di luar kota Yogyakarta itu biaya pemeriksaan sama seperti biasanya.
"Khusus di kota Yogya ada Yes 118 pemerintah bisa membebaskan biaya kecelakaan selama lapor dalam 1x24 jam. Tanpa harus melihat asal KTP. Di kabupaten lain sesuai dengan pembiayaan seperti biasa jika ada jamkesda ya pakai Jamkesda", imbuhnya. (Han/Ndy)
Baca Juga:
Abu Vulkanik `Ditanam` di Alun-alun Utara Yogyakarta
Pembersihan Abu Rampung, Bandara Adi Soemarmo Kembali Beroperasi
[VIDEO] Bandara Yogya Dibuka, Banyak Penumpang Gagal Terbang
Lukis Einstein dari Abu Kelud, Taufik Ingin Warga Move On Bencana