Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi nasional di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini terus melesat. Beragam program dan kebijakan yang direalisasikan Jokowi dinilai mampu menjaga ekonomi Indonesia berada pada tren positif.
Advertisement
Guru Besar Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) Heri Yanto mengatakan, optimisme ini tak lepas dari keberhasilan Presiden Jokowi dalam membangun fondasi melalui pemerataan infrastruktur selama delapan tahun memimpin Indonesia.
“Saya juga optimis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus positif di tahun-tahun yang akan datang,” kata Heri kepada wartawan, seperti dikutip Kamis (12/1/2023).
Dia pun mengapresiasi keberhasilan Jokowi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional di tengah situasi global yang tidak pasti. Ia yakin, tren baik yang ditunjukkan Jokowi ini adalah fondasi untuk menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Saya yakin visi di tahun 2045 Indonesia menjadi negara yang lebih makmur. Itu saya sangat optimis,” ujar Heri.
Selain penguatan dari sisi ekonomi bangsa, Jokowi juga fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM). Apalagi Jokowi juga terus mendorong industri digital tumbuh sebagai sarana melahirkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing global.
“Saat sekarang memang tantangan tidak kecil. Tantangan itu besar sekali apalagi persaingan global semakin meningkat. Tetapi dengan kebijakan dari pemerintahan Jokowi yang saat ini meningkatkan inovasi khususnya untuk industri digital itu sudah on the right track,” ucap Heri memungkasi.
Pertumbuhan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Jokowi memang terus membaik. Pada Triwulan III tahun 2022, Jokowi berhasil memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,72 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan oleh sejumlah pakar akan terus stabil di angka 5 persen hingga tahun 2045.
Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Global
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hal itu merujuk dari pernyataan Managing IMF, karena mereka menilai perekonomian Indonesia masih tumbuh positif di tengah gempuran gejolak ekonomi dunia.
“Managing IMF sendiri menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah titik terang di kesuraman ekonomi global. Hati-hati di tengah kesuraman ekonomi global Indonesia adalah titik terangnya,” kata Jokowi dalam Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12/2022).
Jokowi mengungkapkan alasan IMF menyebut ‘Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global’, karena dilihat dari angka-angka pertumbuhan ekonominya, Indonesia relatif stabil dan positif dibanding negara lain.
“Apa alasannya dia berbicara seperti itu? karena dia baca angka-angka, coba dilihat inflasi kita terjaga 5,7 persen Dunia sudah di atas 10-12 persen bahkan ada yang sudah lebih dari 80 persen. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu, kita harus optimis,” ujarnya.
Kemudian pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen. Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi menjadi 3,2 persen, justru Indonesia masih tumbuh positif. Artinya, tidak ada alasan untuk pesimis di tahun depan.
“Kuartal ketiga kita tumbuh 5,72 persen. Proyeksi untuk dunia di Tahun 2022 3,2 persen, kita tumbuh 5,72 persen. Kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka itu harus optimis,” ungkap Jokowi.
Advertisement