Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur berjanji akan tetap mendampingi warga korban letusan Gunung Kelud selama dalam masa pemulihan. Termasuk setelah mereka kembali ke tempat tinggalnya.
"Pendampingan yang kami lakukan seperti pengecekan kesehatan, suplai kebutuhan pokok, serta membantu memperbaiki rumah," kata Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Malang, Jumat (21/2/2014).
BPBD akan terus mendampingi para pengungsi di tiap-tiap desa, selama masa pemulihan dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak parah dan dalam proses perbaikan, untuk sementara akan tinggal di tempat penampungan yang ada di desa masing-masing.
Bupati Malang Rendra Kresna juga mengaku pihaknya bersama Pemprov Jatim dan pemerintah pusat akan turut membantu. Bahkan mengganti seluruh kerusakan infrastruktur akibat erupsi Kelud tersebut.
"Agar kondisi perekonomian, sektor pertanian, wisata dan rumah penduduk yang rusak segera pulih, kami menggandeng TNI/Polri maupun relawan untuk membersihkan abu vulkanik serta membangun kembali reruntuhan di lokasi terdampak, yakni di Kecamatan Kasembon, Pujon dan Ngantang," jelas Rendra.
Rendra menjelaskan, selain dari anggaran tanggap darurat dari Pemkab Malang, Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, dana bantuan berupa uang tunai dari para dermawan akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan rumah warga yang mengalami rusak berat.
Setelah status Gunung Kelud turun menjadi Siaga, para pengungsi yang ada di lokasi pengungsian, baik yang ada di wilayah Kota Batu maupun Kecamatan Pujon dan Kasembon, secara bergelombang mulai boleh pulang ke rumah masing-masing.
"Meski sudah boleh pulang ke rumah masing-masing, para pengungsi tetap dalam pengawasan petugas dan diminta tetap ekstra waspada serta menjaga kesehatannya," ujar Rendra.
Para pengungsi yang kembali ke rumah masing-masing dibekali dengan sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, gula, minyak, alat-alat kesehatan serta kebutuhan lainnya karena mereka tidak bisa langsung beraktivitas seperti sebelumnya, apalagi lahan pertanian maupun peternakan mereka banyak yang tersapu abu vulkanik.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten malang Sri Wahjuni Puji Lestari, para pengungsi yang telah kembali ke rumah masing-masing masih akan disuplai bahan pokok hingga 5 hari ke depan, termasuk ke dusun-dusun terisolir.
Kerugian akibat erupsi dan lahar dingin Gunung Kelud di wilayah Kabuapten Malang mencapai ratusan miliar rupiah. Kerusakan tersebut di antaranya adalah lahan pertanian persawahan seluas 5.146 hektare, perkebunan warga 1.792 hektare, 260 ribu pohon berbagai jenis buah-buahan, bangunan sekolah, gedung pemerintahan serta 3.782 unit rumah warga. (Ant/Tnt/Ism)
Baca juga:
"Pendampingan yang kami lakukan seperti pengecekan kesehatan, suplai kebutuhan pokok, serta membantu memperbaiki rumah," kata Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Malang, Jumat (21/2/2014).
BPBD akan terus mendampingi para pengungsi di tiap-tiap desa, selama masa pemulihan dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak parah dan dalam proses perbaikan, untuk sementara akan tinggal di tempat penampungan yang ada di desa masing-masing.
Bupati Malang Rendra Kresna juga mengaku pihaknya bersama Pemprov Jatim dan pemerintah pusat akan turut membantu. Bahkan mengganti seluruh kerusakan infrastruktur akibat erupsi Kelud tersebut.
"Agar kondisi perekonomian, sektor pertanian, wisata dan rumah penduduk yang rusak segera pulih, kami menggandeng TNI/Polri maupun relawan untuk membersihkan abu vulkanik serta membangun kembali reruntuhan di lokasi terdampak, yakni di Kecamatan Kasembon, Pujon dan Ngantang," jelas Rendra.
Rendra menjelaskan, selain dari anggaran tanggap darurat dari Pemkab Malang, Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, dana bantuan berupa uang tunai dari para dermawan akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan rumah warga yang mengalami rusak berat.
Setelah status Gunung Kelud turun menjadi Siaga, para pengungsi yang ada di lokasi pengungsian, baik yang ada di wilayah Kota Batu maupun Kecamatan Pujon dan Kasembon, secara bergelombang mulai boleh pulang ke rumah masing-masing.
"Meski sudah boleh pulang ke rumah masing-masing, para pengungsi tetap dalam pengawasan petugas dan diminta tetap ekstra waspada serta menjaga kesehatannya," ujar Rendra.
Para pengungsi yang kembali ke rumah masing-masing dibekali dengan sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, gula, minyak, alat-alat kesehatan serta kebutuhan lainnya karena mereka tidak bisa langsung beraktivitas seperti sebelumnya, apalagi lahan pertanian maupun peternakan mereka banyak yang tersapu abu vulkanik.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten malang Sri Wahjuni Puji Lestari, para pengungsi yang telah kembali ke rumah masing-masing masih akan disuplai bahan pokok hingga 5 hari ke depan, termasuk ke dusun-dusun terisolir.
Kerugian akibat erupsi dan lahar dingin Gunung Kelud di wilayah Kabuapten Malang mencapai ratusan miliar rupiah. Kerusakan tersebut di antaranya adalah lahan pertanian persawahan seluas 5.146 hektare, perkebunan warga 1.792 hektare, 260 ribu pohon berbagai jenis buah-buahan, bangunan sekolah, gedung pemerintahan serta 3.782 unit rumah warga. (Ant/Tnt/Ism)
Baca juga:
Dampak Abu Kelud, ISPA Serang 1.315 Warga Yogyakarta
Mayoritas Pengungsi Kelud di Malang Sakit Saluran Pernapasan
Advertisement
Abu Kelud Bikin Petani Apel Malang Lesu