Mempersuasi Publik Lewat `Public Speaking`

Bung Karno ialah salah satu orator terbaik di antara sederet nama lain di dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Feb 2014, 16:33 WIB
Citizen6, Surabaya: Di antara banyak pidato Bung Karno yang menggelegar, salah satu yang masih melekat di benak masyarakat Indonesia adalah penggalan kalimat,"Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncang dunia".

Pada zamannya, proklamator RI tersebut dikenal sebagai macan podium. Bahkan, kepiawaiannya dalam berorasi dinilai belum ada bandingannya hingga saat ini. Dunia pun mengakui Bung Karno ialah salah satu orator terbaik di antara sederet nama lain.

Sayang, keterampilan berorasi ini jarang dimiliki aktivis muda sekarang. Padahal, diakui atau tidak, kemampuan public speaking saat ini penting untuk dikuasai siapa saja yang memiliki tujuan mempengaruhi opini publik.

Karena itu, Sirikit School of Writing (SSW) menghelat pelatihan public speaking untuk kader politik di Hotel Elmi Surabaya, pada 20 Februari 2014. Selain Sirikit Syah, kegiatan tersebut dipandu dua narasumber lain yang sudah kondang di dunia komunikasi. Yakni Drs Erol Jonathans dari Suara Surabaya dan Prof Dr Sam Abede, guru besar Unitomo Surabaya.

Sirikit menyampaikan teori-teori retorika dan persuasi. Di awal acara, ia menyajikan cuplikan pidato tokoh terkenal dunia, seperti Martin Luther yang dikenal dengan orasi I Have a Dream. Mantan wartawan Surabaya Post, SCTV, RCTI, dan The Jakarta Post itu mengingatkan kepada para peserta untuk mulai mendesain dan menata konsep berorasi.

Sesi kedua oleh Erol Jonathans tak kalah serunya. Ia menjelaskan teknik-teknik vokal dan performa seorang orator. Mantan penyiar radio ini menegaskan, kualitas suara bisa memengaruhi keberhasilan komunikasi publik. Selain total vocal dan intonasi, Erol memaparkan lebih lanjut soal pentingnya melatih artikulasi, stressing, powerful words, serta latihan pernapasan.

Di sesi terakhir, Sam Abede Pareno memberikan kiat dan motivasi untuk menjadi orator andal. Menurutnya, modal penting dalam public speaking ini adalah membaca. "Mustahil seseorang bisa menjadi singa mimbar tanpa membaca," ingatnya.

Pelatihan ini diikuti para peserta dari berbagai profesi. Di antaranya, caleg, profesional, hingga mahasiswa.

"Kami tidak hanya ingin membekali peserta dengan wawasan tentang retorika, orasi, dan persuasi untuk mencapai tujuan politik. Kami juga ingin melatih mereka agar terampil berpidato di depan publik dan mempersuasi publik sesuai agenda setting-nya," tegas Sirikit, direktur SSW. (mar)

Penulis
Eko Prasetyo
Surabaya, editor.xxx@gmail.com

Baca juga:
Meet And Greet Film Soekarno di @Liputan6dotCom
Tanta Ginting: Memerankan Sosok Bersejarah Itu Menantang
Misteri 21 Juni: Jokowi Titisan Soekarno?


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya