Kapolri Dituntut Memecat Kapolresta Cirebon

Anggota DPRD Cirebon, massa Partai Golkar, dan kader PDIP menilai Kapolresta Cirebon tak serius memberantas judi togel, penyelundupan kayu, dan pungutan liar kayu di Pelabuhan Cirebon, Jabar.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Agu 2004, 18:04 WIB
Liputan6.com, Cirebon: Sejumlah anggota DPRD Kota Cirebon, massa Partai Golongan Karya, dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berunjuk rasa di Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (4/6). Mereka menuntut Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar memecat Kepala Polresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Polisi Siswandi. Kapolresta Cirebon dinilai tidak serius memberantas judi totok gelap (togel), penyelundupan kayu, dan pungutan liar kayu di Pelabuhan Cirebon.

Sebelum berorasi di Mapolresta Cirebon, para demonstran berkumpul di Gedung DPRD Cirebon. Mereka lalu berjalan kaki sambil membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman kepada Kapolresta Cirebon. Unjuk rasa dipimpin Ketua DPRD Kota Cirebon Suryana yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Cirebon. Ketiga wakil ketua DPRD serta ketua fraksi juga ikut dalam unjuk rasa tersebut.

Terlepas dari tuntutan tersebut, kasus penyelundupan kayu, termasuk penebangan liar, memang tak henti-hentinya terjadi di Tanah Air. Buktinya, sejak Januari 2003 hingga Mei 2004, Polri telah membongkar lebih dari 700 kasus penebangan liar dan penyelundupan kayu gelondongan. Sebanyak 230 ribu meter kubik lebih kayu ilegal disita dan 446 tersangka sudah ditahan, termasuk sejumlah anggota polisi [baca: Anggota Polri Terlibat Penyelundupan Kayu Gelondongan]. Kayu-kayu berdokumen palsu tersebut umumnya berasal dari Pulau Kalimantan. Biasanya, kayu-kayu ilegal itu masuk melalui empat pelabuhan di Pulau Jawa: Pelabuhan Cirebon, Tegal, Sunda Kelapa, dan Surabaya.(OZI/Ridwan Pamungkas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya