Polresta Bogor, Jawa Barat, belum memeriksa MS, istri Brigjen Pol (Purn) MS yang dilaporkan menyekap 16 pembantu di Bogor, Jawa Barat. Polisi telah mengevakuasi 16 orang pembantu yang sebelumnya dipekerjakan di rumah MS, termasuk seorang bayi.
"Salah satunya, kita juga mengevakuasi bayi yang masih berusia 2 bulan, anak dari salah seorang PRT di rumah tersebut," kata ujar Kapolresta Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama, Bogor Jumat (21/2/14).
Evakuasi dilakukan di kediaman MS di Blok C5 No 18 Jalan Danau Mantana, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Pemeriksaan MS sendiri baru dilakukan Senin 24 Februari 2014 pekan depan.
Hingga saat ini, tambah Bahtiar, penyidik Reserse Kriminal masih melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari para saksi. Setelah itu, polisi akan memanggil dan memeriksa MS yang menjadi terlapor dalam kasus dugaan penganiayaan ini.
"Kami sudah memeriksa sebanyak 24 saksi, mulai dari korban, kakak korban, ketua RT, dan para tetangga di lingkungan rumah terlapor," papar dia.
Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan bayi yang dievakuasi itu kondisinya cukup memprihatinkan. Si bayi lahir dalam kondisi prematur dan ada benjolan di kepalanya. Untuk itu harus dilakukan penanganan khusus di rumah sakit.
"Kita sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas sosial untuk penanganan cepat terhadap bayi," kata Asrorun saat ditemui Mapolresta Bogor.
Asrorun menambahkan, KPAI juga melakukan monitoring kasus ini. Sebagai tahap awal, KPAI akan lakukan perawatan bayi yang baru dilahirkan oleh salah seorang pekerja.
Olah TKP
Polresta Bogor, Jawa Barat, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Brigjen Pol (Purn) MS. Polisian tiba di rumah berlantai tiga itu sejak pukul 15.00 WIB.
Pantauan Liputan6.com, polisi datang dengan menggunakan 3 mobil terdiri dari 2 mobil kijang warna abu-abu dan hijau dan 1 mobil Xenia warna silver. Ketiga mobil itu terparkir tepat di depan rumah berpagar warna hitam.
Sekitar pukul 15.30 WIB polisi juga terlihat membawa Ibu RT setempat yaitu Sri Hendardi. Sesekali pintu pagar di rumah itu dibuka untuk menerima anggota polisi yang hiir mudik masuk ke dalam. Tidak ada penjagaan ketat dari polisi di sekitar rumah.
Selain itu, masih dalam pantauan didepan rumah mewah itu puluhan warga sekitar masih setia berkerumun. Mereka ingin melihat langsung pelaksanaan olah tempat kejadian perkara. Pelaksanaan olah TKP juga tertutup dari peliputan media.
Olah TKP berakhir pada pukul 17.25 WIB. Terlihat 5 pembantu keluar dari rumah tersebut sambil membawa 2 gulungan tikar berwarna merah dan hijau. Selain itu, mereka juga membawa box besar bwewarna hijau. Tak ada komentar, para pembantu itu langsung pergi menggunakan mobil. (Eks/Ism)
Baca juga:
Hamil di Rumah Jenderal, PRT: Persalinan Saya Dibiayai Ibu
Warga Kepung Rumah Istri Jenderal Penyekap 16 PRT
13 PRT Disekap Istri Jenderal Diperiksa LPSK
"Salah satunya, kita juga mengevakuasi bayi yang masih berusia 2 bulan, anak dari salah seorang PRT di rumah tersebut," kata ujar Kapolresta Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama, Bogor Jumat (21/2/14).
Evakuasi dilakukan di kediaman MS di Blok C5 No 18 Jalan Danau Mantana, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Pemeriksaan MS sendiri baru dilakukan Senin 24 Februari 2014 pekan depan.
Hingga saat ini, tambah Bahtiar, penyidik Reserse Kriminal masih melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari para saksi. Setelah itu, polisi akan memanggil dan memeriksa MS yang menjadi terlapor dalam kasus dugaan penganiayaan ini.
"Kami sudah memeriksa sebanyak 24 saksi, mulai dari korban, kakak korban, ketua RT, dan para tetangga di lingkungan rumah terlapor," papar dia.
Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan bayi yang dievakuasi itu kondisinya cukup memprihatinkan. Si bayi lahir dalam kondisi prematur dan ada benjolan di kepalanya. Untuk itu harus dilakukan penanganan khusus di rumah sakit.
"Kita sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas sosial untuk penanganan cepat terhadap bayi," kata Asrorun saat ditemui Mapolresta Bogor.
Asrorun menambahkan, KPAI juga melakukan monitoring kasus ini. Sebagai tahap awal, KPAI akan lakukan perawatan bayi yang baru dilahirkan oleh salah seorang pekerja.
Olah TKP
Polresta Bogor, Jawa Barat, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Brigjen Pol (Purn) MS. Polisian tiba di rumah berlantai tiga itu sejak pukul 15.00 WIB.
Pantauan Liputan6.com, polisi datang dengan menggunakan 3 mobil terdiri dari 2 mobil kijang warna abu-abu dan hijau dan 1 mobil Xenia warna silver. Ketiga mobil itu terparkir tepat di depan rumah berpagar warna hitam.
Sekitar pukul 15.30 WIB polisi juga terlihat membawa Ibu RT setempat yaitu Sri Hendardi. Sesekali pintu pagar di rumah itu dibuka untuk menerima anggota polisi yang hiir mudik masuk ke dalam. Tidak ada penjagaan ketat dari polisi di sekitar rumah.
Selain itu, masih dalam pantauan didepan rumah mewah itu puluhan warga sekitar masih setia berkerumun. Mereka ingin melihat langsung pelaksanaan olah tempat kejadian perkara. Pelaksanaan olah TKP juga tertutup dari peliputan media.
Olah TKP berakhir pada pukul 17.25 WIB. Terlihat 5 pembantu keluar dari rumah tersebut sambil membawa 2 gulungan tikar berwarna merah dan hijau. Selain itu, mereka juga membawa box besar bwewarna hijau. Tak ada komentar, para pembantu itu langsung pergi menggunakan mobil. (Eks/Ism)
Baca juga:
Hamil di Rumah Jenderal, PRT: Persalinan Saya Dibiayai Ibu
Warga Kepung Rumah Istri Jenderal Penyekap 16 PRT
13 PRT Disekap Istri Jenderal Diperiksa LPSK