Liputan6.com, Jakarta Di hari kedua Indonesia Fashion Week 2014, agak berbeda atmosfer fashionnya. Pada Jumat 21 Februari 2014, suasana gedung Jakarta Convention Centre berubah menjadi lebih Islami dengan hadirnya para tamu fashion show yang berhijab.
Jika mendengar Indonesia Fahion Week dipenuhi oleh para hijabers, Anda jangan mengira bahwa hari kedua ini kurang modis dibanding hari pertama. Busana-busana muslim yang dikenakan oleh para undangan untuk menghadiri acara fashion ini sangatlah modis.
Advertisement
Berbagai warna dan aneka model baju muslim lengkap dengan jilbab yang stylish memenuhi Plenary Hall, JCC. Pendaran warna lampu yang jatuh pada pakaian para pengunjung semakin membuat busana-busana tersebut menjadi lebih indah.
Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, nilai-nilai Islami tentu dapat ditemui di berbagai bidang, termasuk fashion. Kehadiran fashion Islami membawa warna sendiri dalam dunia fashion Indonesia. Semangat fashion Islami dengan nilai-nilai religiusnya menjadi unsur penyeimbang dari gambaran umum dunia fashion yang superfisial.
Para tamu undangan mulai memasuki ruang fashion show pada pukul 13.30. Pada fashion show kali ini, peragaan dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diisi oleh show dari Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM). Tema yang diusung oleh IPBMI adalah `Out of The Box`. Pada fashion show di sesi ini, ada lima koleksi dari lima perancang yakni Ernie Kosasih, Lisma Gumelar, Ahmad Zaki, Anti Dewi dan Meeta Fauzan.
Seperti apa perwujudan konsep out of the box yang dilontarkan oleh kelima perancang tersebut? Berikut ini adalah liputan dari liputan6.com:
1. Ernie Kosasih
Koleksi Ernie kosasih tampil dengan dominasi warna yang pekat. Dalam satu karya, Anda bisa melihat dominasi emas yang pekat ataupun warna-warna pekat lainnya seperti pink pekat atau pun hitam pekat. Namun warna-warna pekat tersebut tidak terlihat suram karena bahan yang digunakan adalah bahan yang mengkilat.
Hal ini memberi kesan mewah pada karya Ernie. Warna-warna lain yang sekedar menjadi aksen, seperti hijau cukup memberi variasi dalam karya-karyanya. Ada kesan elegan yang hadir melalui bentuk-bentuk yang simple.
Advertisement
2. Lisma Gumelar
Meski menggunakan warna-warna yang lebih soft, model pakaian yang bertumpuk-tumpuk member kesan yang lebih meriah pada rancangan-rancangan Lisma Gumelar. Penggunaan batu-batu berkilau pada satu area tertentu dalam karya-karyanya juga turut membantu terciptanya nuansa lebih meriah pada koleksi Lisma Gumelar.
3. Ahmad Zaki
Blazer silver bergaya minamlis moderen membawa kesan elegan pada koleksi Ahmad Zaki. Penggunaan warna hijau muda dan peach pada gaun-gaun dalam koleksi Ahmad Zaki membuat koleksinya menjadi lebih colourful dan playful. Perpaduan nuansa elegan dan nuansa playful dalam koleksi ini menjadikan karya-karya Ahmad Zaki memiliki keunikan tersendiri.
Advertisement
4. Anti Dewi
Motif garis-garis hitam putih adalah ciri utama dari koleksi Anti Dewi. Luaran trendi seperti bolero dan rompi berwarna cokelat muda membuat karya-karya Anti Dewi tampak sedikit eksentrik. Dominasi warna hitam pada karya-karyanya membuat koleksi ini bernuansa lebih gelap.
5. Meeta Fausan
Pelangi adalah hal yang dapat ditemukan dalam busana-busana hasil karya Meeta fauzan. Meski warna-warna pelangi tersebut tidak hadir secara dominan, warna-warna tersebut justru memiliki pengaruh yang kuat bagi identitas dari karya-karya Meeta dan juga member kesan ceria.
Potongan yang simpel, warna-warna monokromatik sebagai warna dominan seperti warna putih dan silver member kesan dewasa pada koleksi dari Meeta Fauzan. Bahan Chiffon yang melambai member efek keanggunan.
Advertisement