Polisi dituntut tegas dalam menghadapi aksi brutal anggota geng motor dan tindakan sadis para remaja di beberapa wilayah, seperti di Bekasi, Jawa Barat. Jika dibiarkan, kedepannya akan makin sulit diatasi. Karena, kelompok ini terus memperbesar jaringannya.
Warga pun berharap, meski pelakunya masih di bawah umur tetapi sanksi hukum harus tetap diterapkan agar ada efek jera.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (22/2/2014) dini hari, aksi brutal yang dilakukan belasan anggota geng motor di Jatiwarna, Bekasi, hari Minggu lalu, meresahkan warga.
Para pelaku tidak hanya merusak warnet, tapi juga menganiaya dan bahkan menyiram penjaga warnet dengan air keras. Meski sebagian pelakunya masih di bawah umur, polisi dinilai tidak cukup hanya memberi sanksi tegas berupa hukuman yang setimpal.
Menurut Kriminolog yang kini menjabat Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala, aksi-aksi brutal yang sudah dilakukan para remaja tidak bisa lagi dibiarkan. Alasannya, akan sulit bagi polisi untuk mengatasinya jika anggotanya sudah membesar dan jaringannya semakin kuat.
Beberapa warga, termasuk pengguna sepeda motor mulai khawatir aksi anggota geng motor yang sering membuat onar di jalan raya. Mereka berharap, polisi tak perlu ragu-ragu dalam memberi sanksi hukum agar masyarakat tidak cemas dengan aksi-aksi brutal yang belakangan sering terjadi di jalan raya.
Dalam aksi brutal yang berlangsung Minggu malam di sebuah warnet di Bekasi, polisi telah menangkap 18 orang pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka. 7 Orang di antaranya masih berstatus pelajar. Selain menahan mereka, polisi juga menyita sebuah celurit, pedang, botol yang diisi air keras, dan 6 telepon selular milik para pelaku. (Adm/Ali)
Baca juga:
Warga pun berharap, meski pelakunya masih di bawah umur tetapi sanksi hukum harus tetap diterapkan agar ada efek jera.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (22/2/2014) dini hari, aksi brutal yang dilakukan belasan anggota geng motor di Jatiwarna, Bekasi, hari Minggu lalu, meresahkan warga.
Para pelaku tidak hanya merusak warnet, tapi juga menganiaya dan bahkan menyiram penjaga warnet dengan air keras. Meski sebagian pelakunya masih di bawah umur, polisi dinilai tidak cukup hanya memberi sanksi tegas berupa hukuman yang setimpal.
Menurut Kriminolog yang kini menjabat Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala, aksi-aksi brutal yang sudah dilakukan para remaja tidak bisa lagi dibiarkan. Alasannya, akan sulit bagi polisi untuk mengatasinya jika anggotanya sudah membesar dan jaringannya semakin kuat.
Beberapa warga, termasuk pengguna sepeda motor mulai khawatir aksi anggota geng motor yang sering membuat onar di jalan raya. Mereka berharap, polisi tak perlu ragu-ragu dalam memberi sanksi hukum agar masyarakat tidak cemas dengan aksi-aksi brutal yang belakangan sering terjadi di jalan raya.
Dalam aksi brutal yang berlangsung Minggu malam di sebuah warnet di Bekasi, polisi telah menangkap 18 orang pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka. 7 Orang di antaranya masih berstatus pelajar. Selain menahan mereka, polisi juga menyita sebuah celurit, pedang, botol yang diisi air keras, dan 6 telepon selular milik para pelaku. (Adm/Ali)
Baca juga:
Polisi: Isu Geng Amerika Serang Warga Pondok Gede Hoax
Pengakuan 3 Korban Lain Geng Tengky: Saya Takut ke Sekolah...
Advertisement
Polisi: Pelaku Penganiayaan di Bekasi Bukan `Geng Amerika`
Baca Juga