Vihara Nirmala, Bukti Kerukunan Umat Beragama

Vihara Nirmala banyak menyimpan barang-barang bersejarah unik. Selain sarana ibadah umat Buddha, terdapat juga makam seorang keturunan Wali Songo.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Feb 2001, 19:59 WIB
Liputan6.com, Tangerang: Sebagian vihara meninggalkan rekaman sejarah perkembangan agama Buddha di Nusantara. Satu di antaranya adalah Vihara Nirmala yang terletak di Kota Tangerang, Banten. Vihara dengan luas tanah lebih dari 4.500 meter persegi itu, konon dibangun oleh Boen San Bio, seorang pedagang asal Tionghoa pada tahun 1689. Hal itu diutarakan oleh pengurus rumah ibadah itu kepada SCTV, baru-baru ini.

Vihara tersebut banyak menyimpan barang-barang yang mempunyai keunikan tersendiri. Awalnya, rumah ibadah umat Buddha itu hanya bangunan sangat sederhana, dengan patung Dewa Bumi ditempatkan di tengah bangunan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan SCTV di dalam vihara, hingga saat ini, patung tersebut masih tampak terpelihara dengan baik.

Selain patung Dewa Bumi, ada pula sebuah hio lio --wadah untuk batang hio-- yang sempat tercatat di Musium Rekor Indonesia. Sementara, di bagian belakang vihara, terdapat sumur yang berusia sama dengan usia Vihara. Konon, air sumur itu bisa mempercantik muka. Selain benda-benda itu, masih ada sepasang perahu naga berwarna hijau yang dipakai dalam upacara Pe Chun puluhan tahun lampau.

Keunikan lainnya, vihara itu juga menyimpan makam Mbah Raden Surya Kencana. Tokoh itu konon adalah keturunan sembilan wali, penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Makam Mbah Surya banyak diziarahi oleh penganut agama Islam. Keberadaam makam tersebut membuktikan kerukunan umat beragama sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. (ANS/Mira Permatasari dan Anto Susanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya