Citizen6, Jakarta: Bantu nelayan korban bencana banjir yang merendam sebagian wilayah pantai utara Jawa beberapa waktu lalu menyisakan kerusakan cukup parah di beberapa desa nelayan.
Ratusan hektar sawah dan tambak terendam banjir, jalur distribusi barang juga terputus. Banjir di kawasan Pantura, mengakibatkan gangguan ekonomi yang luar biasa.
Bencana banjir tersebut, mendorong Tahir Foundation menyalurkan bantuan kepada nelayan dan petambak sebesar Rp 100 miliar. Untuk itu telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pihak a Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pihak Tahir Foundation.
Pihak KKP diwakili Sharif C Sutardjo, selaku Menteri Kelautan dan Perikanan sedangkan pihak Tahir Foundation diwakili Dato’ Sri Prof Dr Tahir, selaku Chairman Tahir Foundation. Kemitraan ini didasari oleh prinsip kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial nasional, yang merupakan nilai dasar dari kesejahteraan sosial, modal sosial yang harus terus didayagunakan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mensejahterakan masyarakat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menjelaskan, bantuan Tahir Foundation diperuntukkan bagi para nelayan dan petambak yang terkena musibah banjir di daerah sekitar Pantura Pulau Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia dengan mempertimbangkan usulan dinas setempat.
KKP akan membantu pendataan penerima manfaat setelah menerima usulan dari daerah. Penyaluran selanjutnya oleh pihak Tahir Foundation. Penyaluran bantuan akan diarahkan untuk memenuhi tiga kriteria yaitu tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat.
"Apabila alokasi dana sebesar Rp 20 miliar untuk setiap tahun berjalan tersebut tidak terpakai seluruhnya, maka sisanya akan digunakan untuk penyaluran dana pada tahun berikutnya," jelasnya.
Bantuan modal kerja bagi korban banjir, lanjut Sharif juga sangat membantu nelayan dan petambak keluar dari kesulitan. Apalagi, masa pemulihan pasca-bencana terutama pemulihan kemampuan ekonomi setelah sumber mata pencarianya terganggu banjir, sangat membutuhkan modal. Untuk itu, KKP menyambut baik dan bersedia untuk berpartisipasi secara aktif dalam penyaluran dana bantuan seperti yang diberikan Tahir Foundation.
"Total perkiraan kerugian pembudidaya ikan di 6 provinsi yaitu meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara tercatat berjumlah Rp 587 miliar. Kerugian tersebut diakibatkan bencana alam banjir Pantura, erupsi Sinabung dan banjir bandang Manado," ujar Sharif. (mar)
Penulis
Efrimal Bahri
Jakarta, efrimal.baxxx@gmail.com
Baca juga:
KKP Gelar Raker Pendidikan Kelautan dan Perikanan
[FOTO] Menteri Kelautan Panen Mutiara di Lombok
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Ratusan hektar sawah dan tambak terendam banjir, jalur distribusi barang juga terputus. Banjir di kawasan Pantura, mengakibatkan gangguan ekonomi yang luar biasa.
Bencana banjir tersebut, mendorong Tahir Foundation menyalurkan bantuan kepada nelayan dan petambak sebesar Rp 100 miliar. Untuk itu telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pihak a Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pihak Tahir Foundation.
Pihak KKP diwakili Sharif C Sutardjo, selaku Menteri Kelautan dan Perikanan sedangkan pihak Tahir Foundation diwakili Dato’ Sri Prof Dr Tahir, selaku Chairman Tahir Foundation. Kemitraan ini didasari oleh prinsip kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial nasional, yang merupakan nilai dasar dari kesejahteraan sosial, modal sosial yang harus terus didayagunakan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mensejahterakan masyarakat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menjelaskan, bantuan Tahir Foundation diperuntukkan bagi para nelayan dan petambak yang terkena musibah banjir di daerah sekitar Pantura Pulau Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia dengan mempertimbangkan usulan dinas setempat.
KKP akan membantu pendataan penerima manfaat setelah menerima usulan dari daerah. Penyaluran selanjutnya oleh pihak Tahir Foundation. Penyaluran bantuan akan diarahkan untuk memenuhi tiga kriteria yaitu tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat.
"Apabila alokasi dana sebesar Rp 20 miliar untuk setiap tahun berjalan tersebut tidak terpakai seluruhnya, maka sisanya akan digunakan untuk penyaluran dana pada tahun berikutnya," jelasnya.
Bantuan modal kerja bagi korban banjir, lanjut Sharif juga sangat membantu nelayan dan petambak keluar dari kesulitan. Apalagi, masa pemulihan pasca-bencana terutama pemulihan kemampuan ekonomi setelah sumber mata pencarianya terganggu banjir, sangat membutuhkan modal. Untuk itu, KKP menyambut baik dan bersedia untuk berpartisipasi secara aktif dalam penyaluran dana bantuan seperti yang diberikan Tahir Foundation.
"Total perkiraan kerugian pembudidaya ikan di 6 provinsi yaitu meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara tercatat berjumlah Rp 587 miliar. Kerugian tersebut diakibatkan bencana alam banjir Pantura, erupsi Sinabung dan banjir bandang Manado," ujar Sharif. (mar)
Penulis
Efrimal Bahri
Jakarta, efrimal.baxxx@gmail.com
Baca juga:
KKP Gelar Raker Pendidikan Kelautan dan Perikanan
[FOTO] Menteri Kelautan Panen Mutiara di Lombok
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.