Gempur Produk Impor, RNI Rombak Merek Kondom

PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya merombak produk kondom Meong untuk menghadapi serbuan kondom impor.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Feb 2014, 07:00 WIB
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak usahanya PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) tengah merombak seluruh konsep dan tampilan produk kondom Meong di tahun ini. Strategi tersebut dilakukan untuk melawan serbuan kondom impor terutama dari Malaysia dan Thailand.


Direktur MRB, R. Bambang Irawan mengungkapkan, produk alat kontrasepsi untuk pria cap Meong ini akan berubah secara keseluruhan. Konsep yang paling ditonjolkan dalam upaya rebranding ini adalah kecintaan terhadap produk asli Indonesia.


"Namanya bukan Meong lagi, packaging dan konsep semua ganti menjadi lebih baru. Harga pun dibuat sekompetitif mungkin dengan kompetitor. Tapi tidak meninggalkan unsur dalam negeri karena bahan baku (latex) dan produksi asli dari Indonesia," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (23/2/2014).


Saat ini, kata Bambang, pihaknya tengah menunjuk konsultan yang akan membenahi seluruh proses rebranding dari awal hingga akhir. Sehingga persiapan tersebut belum dapat sepenuhnya dibeberkan secara detail. "Lagi dikerjakan oleh konsultan kami. Yang jelas rebranding dilakukan tahun ini," ucapnya.

Dia mengakui, rebranding menjadi jalan untuk bisa bersaing dengan kompetitor. Pasalnya selama puluhan tahun produk lokal ini hadir di pasar Indonesia, justru keberadaannya harus tersalip oleh kondom impor dari Malaysia dan Thailand.

"Kami memang belum agresif melakukan promo, sehingga kalah dari produk kompetitor seperti merek Sutra dan Durex yang merupakan produk Malaysia tapi dibuat di Thailand," tutur Bambang.

Dari sisi investasi, dia menyebut, perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp 10 miliar guna merealisasikan rencana besar tersebut. Investasi tersebut digunakan untuk membiayai proses ganti nama sampai dengan promosi.

Jika rebranding terwujud di tahun ini, Bambang berambisi bisa memproduksi dan menjual kondom hingga kapasitas terpasang 600 ribu gross di tahun-tahun mendatang.

"Harapannya dapat menjual sesuai kapasitas pabrik sebanyak 600 ribu gross kondom. Tapi untuk 2014, kami targetkan menjual lebih dari 200 ribu gross kondom," tandasnya. (Fik/Ahm)


Baca juga:


Mitra Rajawali Banjaran Jual 28,8 Juta Kondom di 2013


Penjualan Kondom Meong Tak Terpengaruh Valentine




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya