Terinspirasi dari film-film bertema mafia dan gangster, sekelompok anak muda Indonesia dengan bakat dan minat musik terhadap reggae, membentuk sebuah band yang diberi Gangstarasta.
Memilih jalur reggae sebagai aliran musiknya, band yang kini terdiri dari Emilio (vokal), Chris Barabas (gitar), Indra (gitar), Naim (bass), Boim Blanko (drum), Heri (Keyboard), dan Adit (perkusi) itu, mengusung lagu dengan tema lirik yang bervariasi
Baru memiliki satu buah album, yaitu Unite yang dirilis pada 2008 lalu, Gangstarasta memiliki pandangan dan visi yang tak terduga. Band yang dibentuk pada 19 Desember 2001 lalu itu memiliki kepedulian yang besar terhadap nasib bangsa Indonesia.
Salah satu yang sudah dibuktikan secara nyata adalah dengan seringnya mereka menggelar acara amal dalam bentuk konser yang ditujukan sebagai gerakan peduli bencana nasional. Bahkan, mereka pun memiliki pola pikir tersendiri mengenai nasib Tanah Air.
"Di Indonesia ini masih banyak yang terlalu eksklusif dalam hal musik. Bukalah mata untuk segala jenis musik. Nggak ada istilah mainsteram atau komunitas di dunia musik itu," ujar Emilio saat mengunjungi Liputan6.com di SCTV Tower, pada Senin (24/2/2014) siang tadi.
Selain itu, Gangstarasta juga merasa resah dengan maraknya pembajakan yang ada di Indonesia. Mereka memiliki harapan tersendiri mengenai peran pemerintah di masa yang akan datang dalam memerangi pembajakan.
"Tugas pemerintah ke depannya harus lebih peduli dengan pembajakan ketimbang sekarang ini yang dirasa masih kurang. Bagi kami kurang fair, saat di depan mata sudah dilihat, tapi nggak ditindak. Bahkan sampai kasus korupsi pun semakin juga didiamkan saja. Makanya, kami bersyukur dengan pekerjaan sebagai musisi yang nggak bisa korupsi," celetuknya sambil tertawa.
Gangstarasta pun juga mengaku sudah turut memperjuangkan perlawanan tehadap para pembajak. "Kami sudah kirim surat kepada anggota DPR, terutama yang berasal dari kalangan artis. Mereka memang memperjuangkan, tapi kalah suara sama yang nggak memperjuangkan. Padahal, musik merupakan salah satu akar budaya indonesia," ungkapnya lagi.
Lalu, mereka juga turut menambahkan, "Sebenarnya banyak orang-orang yang berpotensi untuk memajukan negara, tapi kebanyakan dari mereka malah kurang diterima di sini. Akhirnya malah bekerja di luar negeri, padahal mereka ingin sekali memajukan Indonesia."
Selain itu, Gangstarasta juga menghimbau betapa pentingnya partisipasi setiap warga negara Indonesia, terutama anak muda untuk mengikuti ajang Pemilihan Umum. Bagi mereka, satu suara sangat berpengaruh besar bagi perubahan bangsa.
Kebanyakan lagu Gangstarasta memang berisi tentang hal-hal bersifat sosial dan positif. Ada juga beberapa judul yang bersifat menyentil seperti Selebriti. Karya mereka berjudul Hilang, ditujukan kepada fenomena bencana alam di Indonesia.(Rul)
Memilih jalur reggae sebagai aliran musiknya, band yang kini terdiri dari Emilio (vokal), Chris Barabas (gitar), Indra (gitar), Naim (bass), Boim Blanko (drum), Heri (Keyboard), dan Adit (perkusi) itu, mengusung lagu dengan tema lirik yang bervariasi
Baru memiliki satu buah album, yaitu Unite yang dirilis pada 2008 lalu, Gangstarasta memiliki pandangan dan visi yang tak terduga. Band yang dibentuk pada 19 Desember 2001 lalu itu memiliki kepedulian yang besar terhadap nasib bangsa Indonesia.
Salah satu yang sudah dibuktikan secara nyata adalah dengan seringnya mereka menggelar acara amal dalam bentuk konser yang ditujukan sebagai gerakan peduli bencana nasional. Bahkan, mereka pun memiliki pola pikir tersendiri mengenai nasib Tanah Air.
"Di Indonesia ini masih banyak yang terlalu eksklusif dalam hal musik. Bukalah mata untuk segala jenis musik. Nggak ada istilah mainsteram atau komunitas di dunia musik itu," ujar Emilio saat mengunjungi Liputan6.com di SCTV Tower, pada Senin (24/2/2014) siang tadi.
Selain itu, Gangstarasta juga merasa resah dengan maraknya pembajakan yang ada di Indonesia. Mereka memiliki harapan tersendiri mengenai peran pemerintah di masa yang akan datang dalam memerangi pembajakan.
"Tugas pemerintah ke depannya harus lebih peduli dengan pembajakan ketimbang sekarang ini yang dirasa masih kurang. Bagi kami kurang fair, saat di depan mata sudah dilihat, tapi nggak ditindak. Bahkan sampai kasus korupsi pun semakin juga didiamkan saja. Makanya, kami bersyukur dengan pekerjaan sebagai musisi yang nggak bisa korupsi," celetuknya sambil tertawa.
Gangstarasta pun juga mengaku sudah turut memperjuangkan perlawanan tehadap para pembajak. "Kami sudah kirim surat kepada anggota DPR, terutama yang berasal dari kalangan artis. Mereka memang memperjuangkan, tapi kalah suara sama yang nggak memperjuangkan. Padahal, musik merupakan salah satu akar budaya indonesia," ungkapnya lagi.
Lalu, mereka juga turut menambahkan, "Sebenarnya banyak orang-orang yang berpotensi untuk memajukan negara, tapi kebanyakan dari mereka malah kurang diterima di sini. Akhirnya malah bekerja di luar negeri, padahal mereka ingin sekali memajukan Indonesia."
Selain itu, Gangstarasta juga menghimbau betapa pentingnya partisipasi setiap warga negara Indonesia, terutama anak muda untuk mengikuti ajang Pemilihan Umum. Bagi mereka, satu suara sangat berpengaruh besar bagi perubahan bangsa.
Kebanyakan lagu Gangstarasta memang berisi tentang hal-hal bersifat sosial dan positif. Ada juga beberapa judul yang bersifat menyentil seperti Selebriti. Karya mereka berjudul Hilang, ditujukan kepada fenomena bencana alam di Indonesia.(Rul)
