Liputan6.com, Jakarta: Berbagai cara dilakukan para pendukung calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden putaran kedua. Seperti halnya yang dilakukan simpatisan pasangan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi. Mereka berusaha menarik simpati masyarakat dalam sebuah kegiatan yang dikemas dalam lomba gerak jalan untuk mengenang Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta, Ahad (29/8). Hadiahnya pun sangat menarik, mulai dari piala hingga sebuah mobil sebagai hadiah utama.
Lomba yang dimulai dari Gelanggang Olah Raga Bung Karno, Senayan, Jakarta, ini sedianya dibuka Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus capres Megawati. Tanpa alasan jelas, Mega berhalangan hadir. Lomba akhirnya dibuka Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang juga Wakil Presiden Hamzah Haz. Seperti diketahui, PPP sudah bergabung dengan Koalisi Kebangsaan yang mendukung Mega-Hasyim. Hadir pula sejumlah fungsionaris PDIP, seperti Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Sutjipto dan Ketua DPP PDIP Roy B.B. Janis.
Seusai membuka lomba, baik Hamzah maupun Sutjipto juga Roy menolak jika acara itu sebagai kampanye terselubung. Menurut Hamzah, lomba gerak jalan ini diselenggarakan untuk menyehatkan dan menghibur masyarakat. Anehnya, hampir di setiap sudut lapangan terpasang atribut partai yang mendukung pasangan Mega-Hasyim. "Itu kan dari masing-masing anggota, di luar panitia penyelenggara," bantah Hamzah.
Hamzah juga tidak sependapat jika hadiah mobil untuk pemenang lomba disebut sebagai bentuk money politics. Menurut dia, pemberian hadiah mobil tidak lain untuk membangkitkan semangat berolah raga. Lomba ini lebih kurang diikuti sekitar 50 ribu peserta. Sebagian peserta memanfaatkan ajang ini untuk bersalaman dengan Hamzah dan elite parpol lainnya.
Di tempat terpisah, cawapres Jusuf Kalla pun membuka acara serupa di Kecamatan Pamulang, Tangerang, Banten, tadi pagi. Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, acara ini digelar masyarakat setempat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-59 RI. Sebelum membuka jalan santai, Kalla mengatakan, perubahan tidak akan terjadi tanpa masyarakat yang sehat.(DEN/Aryo Ardi dan Erwin Arief)
Lomba yang dimulai dari Gelanggang Olah Raga Bung Karno, Senayan, Jakarta, ini sedianya dibuka Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus capres Megawati. Tanpa alasan jelas, Mega berhalangan hadir. Lomba akhirnya dibuka Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang juga Wakil Presiden Hamzah Haz. Seperti diketahui, PPP sudah bergabung dengan Koalisi Kebangsaan yang mendukung Mega-Hasyim. Hadir pula sejumlah fungsionaris PDIP, seperti Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Sutjipto dan Ketua DPP PDIP Roy B.B. Janis.
Seusai membuka lomba, baik Hamzah maupun Sutjipto juga Roy menolak jika acara itu sebagai kampanye terselubung. Menurut Hamzah, lomba gerak jalan ini diselenggarakan untuk menyehatkan dan menghibur masyarakat. Anehnya, hampir di setiap sudut lapangan terpasang atribut partai yang mendukung pasangan Mega-Hasyim. "Itu kan dari masing-masing anggota, di luar panitia penyelenggara," bantah Hamzah.
Hamzah juga tidak sependapat jika hadiah mobil untuk pemenang lomba disebut sebagai bentuk money politics. Menurut dia, pemberian hadiah mobil tidak lain untuk membangkitkan semangat berolah raga. Lomba ini lebih kurang diikuti sekitar 50 ribu peserta. Sebagian peserta memanfaatkan ajang ini untuk bersalaman dengan Hamzah dan elite parpol lainnya.
Di tempat terpisah, cawapres Jusuf Kalla pun membuka acara serupa di Kecamatan Pamulang, Tangerang, Banten, tadi pagi. Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, acara ini digelar masyarakat setempat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-59 RI. Sebelum membuka jalan santai, Kalla mengatakan, perubahan tidak akan terjadi tanpa masyarakat yang sehat.(DEN/Aryo Ardi dan Erwin Arief)
