Konsumen Anggur di Cina Meningkat

Sepuluh tahun silam minuman anggur adalah hal langka di Cina. Belakangan ini, minuman itu menjadi salah satu menu yang digemari pengunjung restauran. Mereka meneguk anggur seperti minum arak tradisional.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2004, 14:56 WIB
Liputan6.com, Beijing: Pola konsumsi warga Cina telah berubah. Kegemaran meminum anggur, 10 tahun silam adalah hal langka di Negeri Tirai Bambu. Namun belakangan ini minuman anggur menjadi salah satu menu yang digemari pengunjung restauran di Kota Beijing. Perubahan itu terjadi setelah meningkatnya perekonomian Cina. Kelompok menengah negara berpaham komunis itu mulai menyukai anggur yang berdampak pada peningkatan produksi anggur hingga 10 persen.

Konsumen di Cina membuka diri dengan mengikuti minuman gaya Barat itu. Namun gaya meneguk yang mereka lakukan masih seperti tradisi meminum arak Cina. Incaran sebagian warga Cina adalah anggur lokal karena harganya relatif terjangkau. Harga anggur impor pun diperkirakan turun menyusul peraturan baru yang dikeluarkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dengan peraturan baru itulah, kini importir anggur hanya membayar pajak sebesar 14 persen dibanding 100 persen yang dikenakan sebelumnya. Menyikapi kebijakan baru tersebut, pabrik-pabrik anggur lokal mulai meningkatkan kualitas produksinya. Terutama agar mampu berkompetisi dengan produk-produk anggur internasional yang masuk ke pasaran Cina.(YAN/Dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya