Liputan6.com, London: Ajang kejuaraan tenis Wimbledon memberi inspirasi kalangan industri film Hollywood, untuk mengangkatnya ke layar lebar. Film yang berjudul Wimbledon menggabungkan unsur romantika dan komedi. Rencananya film Wimbledon akan diputar serentak di sejumlah bioskop London, Inggris pada 24 September besok.
Film ini mengisahkan perjalanan karier petenis asal Inggris Peter Colt yang diperankan oleh Paul Bettany. Colt merupakan gambaran seorang pemuda yang tidak pernah menyadari bahwa ia memiliki potensi besar dalam olah raga tenis. Akhirnya di suatu saat Colt memperoleh kesempatan berlaga di turnamen tenis bergengsi Wimbledon.
Meski mengangkat cerita seorang petenis, namun cerita dalam film ini tidak melulu berlatar arena tenis. Di luar lapangan, Colt terlibat jalinan asmara dengan Lizzie Bradbury yang dimainkan oleh Kirsten Dunst. Berawal dari hubungan itulah, karier Colt makin menanjak. Meski demikian Colt harus menghadapi banyak rintangan. Sementara hal yang sebaliknya justru menimpa kekasihnya, Lizzie.
Film arahan sutradara Richard Loncraine ini menggabungkan olah raga dengan drama romantis dan ditambah dengan sedikit bumbu komedi, sebagai unsur hiburan. Pendekatan ini juga sekaligus untuk menepis tudingan, kalau film berlatar belakang Inggris jauh dari realitas yang ada.(JUM/Ijx)
Film ini mengisahkan perjalanan karier petenis asal Inggris Peter Colt yang diperankan oleh Paul Bettany. Colt merupakan gambaran seorang pemuda yang tidak pernah menyadari bahwa ia memiliki potensi besar dalam olah raga tenis. Akhirnya di suatu saat Colt memperoleh kesempatan berlaga di turnamen tenis bergengsi Wimbledon.
Meski mengangkat cerita seorang petenis, namun cerita dalam film ini tidak melulu berlatar arena tenis. Di luar lapangan, Colt terlibat jalinan asmara dengan Lizzie Bradbury yang dimainkan oleh Kirsten Dunst. Berawal dari hubungan itulah, karier Colt makin menanjak. Meski demikian Colt harus menghadapi banyak rintangan. Sementara hal yang sebaliknya justru menimpa kekasihnya, Lizzie.
Film arahan sutradara Richard Loncraine ini menggabungkan olah raga dengan drama romantis dan ditambah dengan sedikit bumbu komedi, sebagai unsur hiburan. Pendekatan ini juga sekaligus untuk menepis tudingan, kalau film berlatar belakang Inggris jauh dari realitas yang ada.(JUM/Ijx)