Ilmuwan Belanda Menemukan Bakteri Pembasmi Penyakit Usus

Sejumlah pakar dari Pusat Pendidikan Kesehatan Amsterdam, Belanda, memanfaatkan salah satu dari dua kilogram bakteri yang dimodifikasi genetis untuk memproduksi senyawa obat di dalam usus.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2004, 09:18 WIB
Liputan6.com, Amsterdam: Para ilmuwan Pusat Pendidikan Kesehatan di Amsterdam, Belanda, menemukan teknik pengobatan internal di dalam usus manusia, baru-baru ini. Mereka memanfaatkan fakta bahwa tubuh manusia adalah bentuk sederhana ekosistem. Di dalam usus ada sekitar dua kilogram bakteri. Sayangnya, walau bekerja lebih keras daripada hati atau liver saat mencerna makanan, bakteri dijuluki organ tubuh yang terlupakan.

Para pakar inilah yang pertama kali memanfaatkan bakteri-bakteri sebagai semacam pabrik obat di dalam tubuh manusia. Salah satu mikroba dimodifikasi genetis untuk dijadikan obat. Tim ilmuwan ini membentuk organisme yang dapat memproduksi senyawa obat di dalam usus. Bakteri penghasil obat itu dibuat sedemikian rupa agar mati sebelum keluar dari tubuh.

Temuan itu diujicobakan pada Henk, warga Amsterdam yang menderita penyakit crohn, semacam penyakit pada usus. Henk harus melalui pemeriksaan usus atau kolonoskopi dahulu. Dalam pemeriksaan ini, sebuah kamera berukuran sangat kecil dialirkan ke dalam usus Henk. Sebelum obat diberikan, dokter perlu memeriksa keamanan obat itu. Meski obat sudah dimodifikasi secara genetis, itu hanya berarti aman bagi lingkungan dan belum tentu berarti aman bagi pasien.

Sebagai pasien, Henk harus meminum obat secara teratur setiap hari. Jika dia berhenti minum obat sebelum waktunya, bakteri tidak akan bekerja dengan baik membasmi penyakit di dalam usus. Tim ilmuwan Pusat Pendidikan Kesehatan Amsterdam yang dipimpin Lothar Steidler berharap temuan ini kelak dapat digunakan demi perawatan berbagai kondisi penyakit kronis yang berkaitan dengan organ di dalam perut manusia.(TNA/Nlg)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya