Liputan6.com, Washington, D.C.: Pejabat keuangan negara-negara maju yang tergabung dalam Kelompok Tujuh (G-7) bertemu di Washington, D.C., Amerika Serikat, Ahad (3/10). Pertemuan menjelang pertemuan semi tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) ini membahas rencana penghapusan utang negara-negara berkembang. Penghapusan utang negara miskin dianggap penting untuk menghindari dunia dari kehancuran perekonomian.
Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan AS John Snow menjelaskan rencana negaranya menghapuskan sisa pinjaman negara-negara berkembang. Tidak hanya itu, jumlah pinjaman baru akan dikurangi dengan besar pengampunan utang yang diterima negara bersangkutan.
Sementara Menkeu Inggris Gordon Brown menawarkan proposal untuk mengevaluasi ulang nilai persediaan emas IMF sesuai dengan harga emas dunia. Brown juga mengimbau negara-negara kaya untuk menyumbangkan dana lebih banyak lagi. Hasil diskusi G-7, Jumat pekan silam, yang membahas penghapusan utang Irak yang dibuat Saddam Hussein untuk membangun istana juga akan masuk dalam agenda pertemuan IMF. Pertemuan G-7 di Washington D.C. dijaga ketat. Aparat keamanan menutup sejumlah jalan menuju tempat pertemuan.(ZAQ/Yoh)
Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan AS John Snow menjelaskan rencana negaranya menghapuskan sisa pinjaman negara-negara berkembang. Tidak hanya itu, jumlah pinjaman baru akan dikurangi dengan besar pengampunan utang yang diterima negara bersangkutan.
Sementara Menkeu Inggris Gordon Brown menawarkan proposal untuk mengevaluasi ulang nilai persediaan emas IMF sesuai dengan harga emas dunia. Brown juga mengimbau negara-negara kaya untuk menyumbangkan dana lebih banyak lagi. Hasil diskusi G-7, Jumat pekan silam, yang membahas penghapusan utang Irak yang dibuat Saddam Hussein untuk membangun istana juga akan masuk dalam agenda pertemuan IMF. Pertemuan G-7 di Washington D.C. dijaga ketat. Aparat keamanan menutup sejumlah jalan menuju tempat pertemuan.(ZAQ/Yoh)