Liputan6.com, Washington: Para ilmuwan geologi Amerika Serikat memperkirakan Gunung Saint Helen segera meletus. Hal tersebut berdasarkan getaran vulkanik gunung yang berada di kawasan Negara Bagian Washington, AS, Ahad (3/10).
Menurut Badan Survei Geologi Pegunungan AS (USGS), getaran yang dirasakan berlangsung selama 25 menit. Lebih ringan dari getaran yang berlangsung selama 50 menit sehari sebelumnya. Setelah kondisi bahaya diumumkan, ratusan pengunjung gunung itu yang berada di Johnston Ridge Observatory dievakuasi. Sebagian lagi diungsikan ke Coldwater Ridge Visitor Center yang dianggap lebih aman.
Aktivitas Gunung Saint Helen yang meningkat telah berlangsung sejak 23 September 2004. Kini, kewaspadaan terhadap gunung tersebut ditingkatkan hingga level tiga: sebuah tingkat yang menandakan kemungkinan terjadi letusan dalam waktu dekat.
Semua tanda awal yang tercatat membuat ilmuwan USGS memperkirakan letusan dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan. Batuan akan menyembur ke sisi Gunung Saint Helen. Para ilmuwan berharap letusan yang terjadi lebih kecil dari letusan Mei 1980 yang menewaskan 57 orang.(AWD/Dew)
Menurut Badan Survei Geologi Pegunungan AS (USGS), getaran yang dirasakan berlangsung selama 25 menit. Lebih ringan dari getaran yang berlangsung selama 50 menit sehari sebelumnya. Setelah kondisi bahaya diumumkan, ratusan pengunjung gunung itu yang berada di Johnston Ridge Observatory dievakuasi. Sebagian lagi diungsikan ke Coldwater Ridge Visitor Center yang dianggap lebih aman.
Aktivitas Gunung Saint Helen yang meningkat telah berlangsung sejak 23 September 2004. Kini, kewaspadaan terhadap gunung tersebut ditingkatkan hingga level tiga: sebuah tingkat yang menandakan kemungkinan terjadi letusan dalam waktu dekat.
Semua tanda awal yang tercatat membuat ilmuwan USGS memperkirakan letusan dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan. Batuan akan menyembur ke sisi Gunung Saint Helen. Para ilmuwan berharap letusan yang terjadi lebih kecil dari letusan Mei 1980 yang menewaskan 57 orang.(AWD/Dew)
