Wabah Antraks Menghantui Warga Babakan Madang

Enam warga Desa Citaringgul, Bogor, Jabar, meninggal dunia akibat serangan penyakit misterius yang diduga antraks. Delapan korban lainnya terpaksa dirawat intensif di RSUD Cibinong, Bogor.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Okt 2004, 19:06 WIB
Liputan6.com, Bogor: Warga Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, dikejutkan oleh kematian enam orang warga secara berturut-turut sejak 18 Oktober hingga 20 Oktober silam. Lima di antaranya adalah keluarga besar Ayub Anshor. Diduga, mereka meninggal akibat mengkonsumsi daging dan jeroan kambing yang sudah tercemar bakteri antraks. Daging kambing tersebut adalah pemberian Mustofa, kerabat Ayub. Mustofa mengaku, kambingnya memang dalam keadaan mabuk saat disembelih pada 9 Oktober silam.

Beberapa orang yang diduga menderita penyakit serupa juga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Bogor. Pasien terdiri dari dua orang anak dan enam orang dewasa. Mereka mengeluhkan gejala serupa seperti, perut kembung, mual, pusing-pusing, dan panas seperti terbakar. "Kayak kebakar aja," kata seorang pasien. Keadaan mereka mulai membaik setelah dilakukan terapi dan pengobatan standar penyakit antraks. Sejumlah pasien yang diduga menderita antraks juga sudah diambil sampel darah dan diperiksakan ke Balai Laboratorium Veteriner, Bogor. Hasil tes baru dapat diketahui pada awal pekan depan.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Burhanuddin Sulaiman mengatakan akan menutup daerah Babakan Madang jika hasil penelitian menunjukkan daerah itu terjangkit penyakit antraks. "Daerahnya sudah daerah endemis. Di sana memang sudah ada antraks," kata dia.(AWD/Joy Astro dan Dwie Guntoro)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya