Liputan6.com, Bandung: Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung Kiai Haji Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym mendatangi Markas Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, Jumat (22/10). Aa menemui tiga perampok sekaligus pembunuh dua mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani, Cimahi, yang juga santri Daarut Tauhid.
Di Mapolres Cimahi, Aa didampingi Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Irwanto langsung menuju ruang tahanan. Aa yang sebelumnya sangat geram kepada pelaku kemudian berdialog dengan ketiga tersangka, yakni Yas Robert, Miko, dan Erlanda Razi di Ruang Tamu Mapolres Cimahi. Aa berpendapat, perlu mengetahui alasan pelaku berbuat sadis.
Dai yang dikenal dengan Manajemen Qolbu-nya itu berharap semua pihak mengambil pelajaran besar agar tragedi serupa tak terulang lagi di masa mendatang. Tindakan yang dilakukan tersangka terhadap ketiga jamaah putri Ponpes Daarut Tauhid perlu diambil hikmahnya.
Berkaitan dengan masih adanya empat pelaku yang belum tertangkap, Aa berharap polisi terus mengejar dan menangkap mereka. Aa juga memberi kesempatan kepada tiga pelaku untuk menyampaikan imbauan agar empat rekannya, Bd, Dd, Hr, dan Yk, segera menyerahkan diri [baca: Tersangka Mengaku Dipaksa Membuang Mahasiswi Stikes ke Sungai].
Sementara di Surabaya, Jawa Timur, situasi Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel pascakerusuhan mahasiswa, berangsur normal. Jumat siang, Kampus IAIN Sunan Ampel di Jalan Achmad Yani Nomor 117, Surabaya, tampak tenang. Tak terlihat lagi aksi kelompok mahasiswa yang menentang pemilihan dekan Fakultas Tarbiyah. Aktivitas belajar-mengajar sudah berjalan seperti biasa.
Seperti diketahui, Kamis silam, puluhan mahasiswa mengamuk dan menerobos pintu gedung fakultas tempat pemilihan dekan berlangsung. Mahasiswa menilai pemilihan dekan mereka tidak transparan [baca: Pemilihan Dekan IAIN Sunan Ampel Rusuh]. Mereka marah karena tidak dilibatkan dalam proses penyaringan para kandidat dekan. Para mahasiswa merusak papan nama dan kotak pemilihan.
Di Jakarta, puluhan pedagang di Pasar Tanahabang, Jakarta Pusat, kembali berunjuk rasa. Mereka masih menuntut penundaan pembongkaran Pasar Blok B sampai E. Setidaknya, mereka meminta waktu hingga renovasi bangunan Blok A selesai. Aksi para pedagang digelar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Dari Sulawesi Tengah dilaporkan, tim gabungan Kepolisian Daerah Sulteng merazia sejumlah penumpang dan pengunjung di Pelabuhan Laut Pantoloan, Palu. Razia dilakukan untuk mencari buronan teroris yang diduga melarikan diri atau bersembunyi di wilayah Sulteng. Para penumpang yang tidak membawa identitas dipisahkan untuk kemudian diidentifikasi dengan cara pengambilan sidik jari.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Di Mapolres Cimahi, Aa didampingi Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Irwanto langsung menuju ruang tahanan. Aa yang sebelumnya sangat geram kepada pelaku kemudian berdialog dengan ketiga tersangka, yakni Yas Robert, Miko, dan Erlanda Razi di Ruang Tamu Mapolres Cimahi. Aa berpendapat, perlu mengetahui alasan pelaku berbuat sadis.
Dai yang dikenal dengan Manajemen Qolbu-nya itu berharap semua pihak mengambil pelajaran besar agar tragedi serupa tak terulang lagi di masa mendatang. Tindakan yang dilakukan tersangka terhadap ketiga jamaah putri Ponpes Daarut Tauhid perlu diambil hikmahnya.
Berkaitan dengan masih adanya empat pelaku yang belum tertangkap, Aa berharap polisi terus mengejar dan menangkap mereka. Aa juga memberi kesempatan kepada tiga pelaku untuk menyampaikan imbauan agar empat rekannya, Bd, Dd, Hr, dan Yk, segera menyerahkan diri [baca: Tersangka Mengaku Dipaksa Membuang Mahasiswi Stikes ke Sungai].
Sementara di Surabaya, Jawa Timur, situasi Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel pascakerusuhan mahasiswa, berangsur normal. Jumat siang, Kampus IAIN Sunan Ampel di Jalan Achmad Yani Nomor 117, Surabaya, tampak tenang. Tak terlihat lagi aksi kelompok mahasiswa yang menentang pemilihan dekan Fakultas Tarbiyah. Aktivitas belajar-mengajar sudah berjalan seperti biasa.
Seperti diketahui, Kamis silam, puluhan mahasiswa mengamuk dan menerobos pintu gedung fakultas tempat pemilihan dekan berlangsung. Mahasiswa menilai pemilihan dekan mereka tidak transparan [baca: Pemilihan Dekan IAIN Sunan Ampel Rusuh]. Mereka marah karena tidak dilibatkan dalam proses penyaringan para kandidat dekan. Para mahasiswa merusak papan nama dan kotak pemilihan.
Di Jakarta, puluhan pedagang di Pasar Tanahabang, Jakarta Pusat, kembali berunjuk rasa. Mereka masih menuntut penundaan pembongkaran Pasar Blok B sampai E. Setidaknya, mereka meminta waktu hingga renovasi bangunan Blok A selesai. Aksi para pedagang digelar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Dari Sulawesi Tengah dilaporkan, tim gabungan Kepolisian Daerah Sulteng merazia sejumlah penumpang dan pengunjung di Pelabuhan Laut Pantoloan, Palu. Razia dilakukan untuk mencari buronan teroris yang diduga melarikan diri atau bersembunyi di wilayah Sulteng. Para penumpang yang tidak membawa identitas dipisahkan untuk kemudian diidentifikasi dengan cara pengambilan sidik jari.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)