Perang Saudara di Sudan Hampir Usai

Duta Besar Amerika Serikat di PBB John Danforth memprediksi perdamaian di Sudan telah di ambang pintu. Uni Afrika, pemerintah Sudan, dan kelompok pemberontak, telah sepakat untuk merintis jalan damai.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2004, 09:14 WIB
Liputan6.com, Nairobi: Jalan menuju perdamaian di Sudan, tinggal selangkah lagi. Pihak-pihak yang bertikai hampir mencapai kesepakatan damai untuk mengakhiri perang saudara di Selatan Sudan. Pernyataan tersebut disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa John Danforth di Nairobi, Kenya, Kamis (18/11).

Pernyataan itu dilontarkan Danforth setelah menghadiri pertemuan luar biasa dengan anggota Dewan Keamanan PBB. Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas kekerasan yang terus terjadi di Sudan, memburuknya krisis kemanusiaan, dan kemajuan proses perdamaian [baca: Amnesti Internasional Mengusulkan Embargo Senjata Atas Sudan]. Anggota Dewan Keamanan PBB mendengarkan penjelasan dari pihak-pihak terkait seperti Uni Afrika, pemerintah Sudan, dan kelompok pemberontak.

Apabila yang dikatakan Danforth terbukti, dunia internasional menjanjikan dukungan politik dan finansial kepada pemerintah Sudan. Namun anggota DK PBB masih belum sepakat mengenai tindakan yang harus diambil untuk menekan pihak yang bertikai itu. Sebagian anggota dewan menyebutkan perlu menjatuhkan sanksi atau tindakan lain agar pihak yang bertikai mematuhi gencatan senjata. Berbarengan dengan itu lembaga kemanusiaan bekerja membantu penduduk sipil yang memerlukan.(YAN/Ijx)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya