Warga Batu Hampar Terserang Muntaber Tiap Tahun

Wabah muntaber ternyata setiap tahun menyerang warga Kenagarian Batu Hampar, Kabupaten 50 Kota, Sumbar. Kondisi itu disebabkan sebagian warga mengkonsumsi air Sungai Batang Agam yang tercemar bakteri E. coli.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Nov 2004, 14:15 WIB
Liputan6.com, Lima Puluh Koto: Wabah muntah berak (muntaber) yang menyerang puluhan warga di tiga jorong atau desa di Kenagarian Batu Hampar, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatra Barat, terjadi setiap tahun. Berdasarkan keterangan yang dihimpun SCTV, berjangkitnya wabah muntaber di kawasan itu dikarenakan warga Jorong Batu Hampar, Koto Baru, dan Duriang Gadang masih mengkonsumsi air Sungai Batang Agam yang tidak layak [baca: Korban Diare Terus Bergelimpangan].

Sebagian besar penduduk Kenagarian Batu Hampar yang berjumlah sekitar 4.500 jiwa menggantungkan hidup dari areal pertanian dengan sekitar 100 orang adalah warga prasejahtera. Ketika muntaber mewabah, hampir seluruh warga kurang mampu inilah yang terserang. Mereka umumnya mengkonsumsi air Sungai Batang Agam untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Neli Sovia misalnya. Warga Dusun Mandiangin, Jorong Batu Hampar ini biasa mengambil air sungai yang ditampung di bak penampungan milik Pondok Pesantren Al Manah. Kini saat wabah muntaber menyerang, seluruh anggota keluarganya terjangkit penyakit tersebut.

Kesimpulan itu diperkuat hasil penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Koto yang menemukan bahwa air Sungai Batang Agam tercemar bakteri Escherichia coli. Namun, pihak Kenagarian Batu Hampar tak mampu melarang warga untuk mengkonsumsi air Sungai Batang Agam mengingat mereka menggantungkan hidup dari sungai tersebut.(TOZ/Denni Risman dan Del Fadillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya