Liputan6.com, Jakarta: Museum Sejarah Jakarta membuat sebuah terobosan baru dalam berpameran. Pengelola museum menggelar pameran kehidupan remang-remang di Ibu Kota. Pameran yang akan berlangsung selama dua pekan ini sebagai ungkapan keprihatinan pihak pengelola museum terhadap kehidupan malam di Jakarta.
Pameran ini menampilkan sejumlah atribut dan benda yang berkaitan dengan dunia prostitusi. Yang unik adalah dipamerkannya warung remang-remang dan gubuk-gubuk, tempat jual beli seks yang biasa ditemukan di pinggir rel kereta api di Jakarta. Tak ketinggalan, kios yang biasa menjual benda- benda yang berhubungan dengan seks pun ikut dipamerkan.
Di Jakarta, aktivitas prostitusi sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Rangkaian foto yang memperlihatkan aktivitas dan kehidupan wanita malam sejak tahun 40-an hingga razia serta operasi penertiban pekerja seks komersial oleh aparat keamanan pun menjadi obyek yang menarik pengunjung. Pameran ini akan berlangsung hingga 12 Desember mendatang.(DEN/Joy Astro dan Taufan Yudha)
Pameran ini menampilkan sejumlah atribut dan benda yang berkaitan dengan dunia prostitusi. Yang unik adalah dipamerkannya warung remang-remang dan gubuk-gubuk, tempat jual beli seks yang biasa ditemukan di pinggir rel kereta api di Jakarta. Tak ketinggalan, kios yang biasa menjual benda- benda yang berhubungan dengan seks pun ikut dipamerkan.
Di Jakarta, aktivitas prostitusi sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Rangkaian foto yang memperlihatkan aktivitas dan kehidupan wanita malam sejak tahun 40-an hingga razia serta operasi penertiban pekerja seks komersial oleh aparat keamanan pun menjadi obyek yang menarik pengunjung. Pameran ini akan berlangsung hingga 12 Desember mendatang.(DEN/Joy Astro dan Taufan Yudha)