Duka Menyelimuti Keluarga Dwi Mawastoro

Rumah keluarga Kapten Pilot Dwi Mawastoro yang berlokasi di Jalan Joyoboyo 86 Surabaya, Jawa Timur, terus disesaki pelayat. Jenazah pilot pesawat Lion Air nahas itu akan dikuburkan sore nanti.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2004, 15:34 WIB
Liputan6.com, Surabaya: Duka menyelimuti rumah keluarga Haji Marsu`i, mertua pilot pesawat Lion Air Kapten Dwi Mawastoro yang tewas dalam musibah di Bandar Udara Adisumarmo Solo, Jawa Tengah. Sampai, Rabu (1/12) siang, rumah duka yang berlokasi di Jalan Joyoboyo 86 Surabaya, Jawa Timur, terus disesaki pelayat.

Kesibukan nyata sekali di rumah itu. Sejumlah pelayat di halaman rumah tampak sibuk menyiapkan berbagai keperluan untuk menyambut kedatangan jenazah Dwi. Sementara mereka yang berada di dalam rumah, sebagian besar kaum perempuan, terus bertahlil melantunkan ayat-ayat Alquran.

Meski diselimuti duka, Marsu`i tetap mencoba tegar. Menurut dia, anaknya--Nani Supriani--langsung berangkat ke Solo begitu mengetahui suaminya mendapat kecelakaan. Marsu`i mengatakan, menurut rencana jenazah menantunya itu akan dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Ngagel, Surabaya, sore nanti.

Mendung duka juga terasa di kediaman keluarga Jefri Edison Mangiri, salah seorang korban tewas lainnya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Keluarga korban masih tak percaya Jefri begitu cepat meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

Jefrie adalah bungsu dari tujuh bersaudara. Dia meninggal setelah mengalami pendarahan di bagian wajah yang diduga akibat benturan. Menurut penuturan salah seorang keluarganya, Jefrie berangkat ke Solo untuk mengurus proses pernikahannya dengan Oktofa Primasari yang sedianya dilangsungkan 4 Desember mendatang.

Menurut rencana, malam nanti, di rumah duka akan dilakukan kebaktian. Setelah itu, sekitar pukul 05.00 WIB, besok, jenazah Jefrie akan diterbangkan ke Tana Toraja untuk dimakamkan [baca: Lion Air Menyatakan Bertanggung Jawab].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya