Deteksi Dini Dapat Membantu Penyembuhan Kusta

Institut Kusta Jalma yang bermarkas di Kota Agra, India, menemukan bahwa deteksi dini dan penanganan cepat atas penyakit kusta dapat mencegah kerusakan jaringan syaraf akibat penyakit itu.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2004, 07:15 WIB
Liputan6.com, Agra: Penyakit lepra atau kusta hingga kini masih menjadi ancaman pada sebagian masyarakat dunia. Penyakit menular ini banyak ditemui di Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Selatan. Saat ini, India menjadi negara yang memiliki jumlah penderita kusta terbesar yakni sekitar 500 ribu warga. Kendati demikian, India menjadi ujung tombak penelitian tentang penyakit kusta. Penelitian itu dilakukan Institut Kusta Jalma yang bermarkas di Kota Agra, India.

Di tempat ini, para dokter meneliti proses penularan kusta dan cara menghentikannya. Dalam beberapa kasus, kusta dapat secara dini dideteksi melalui tes darah. Deteksi dini dan penanganan cepat atas penyakit kusta ini dapat mencegah kerusakan jaringan syaraf. Selain itu, terapi dengan menggunakan beragam obat juga terbukti dapat menyembuhkan kusta. Namun, pendidikan masyarakat tentang gejala penyakit kusta adalah upaya pencegahan yang terbaik.

Kusta disebabkan bakteri yang menular melalui kontak fisik dalam waktu yang cukup lama dengan penderita. Saat ini, ada dua jenis penyakit kusta yaitu kusta bawah kulit dan jenis yang menyerang kulit sebagai tipe paling berbahaya. Jenis tuberculoid ini muncul dengan gejala berupa luka yang berwarna merah kecoklatan pada kulit. Selanjutnya, penderita akan mengalami mati rasa pada bagian itu.

Gejala awal dapat dilihat dengan adanya radang pada saluran pernapasan dan jaringan bawah kulit. Sering juga terdapat noda atau flek di sekitar mata dan hidung pasien. Pada kasus yang lebih serius, tangan dan kaki penderita menjadi mati rasa dan jika dibiarkan dapat berakibat fatal bagi penderita.(TOZ/Ijx)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya