Liputan6.com, Kelantan: Banjir yang melanda tiga negara bagian di Malaysia: Kelantan, Terengganu, dan Pahang mulai surut pada Rabu (15/12). Menurunnya ketinggian air seiring dengan meredanya hujan deras yang melanda ketiga wilayah itu selama sepekan ini.
Bencana yang melanda kawasan Pantai Timur Negeri Jiran itu menewaskan sedikitnya sembilan orang. Air bah juga membuat lebih dari 12 ribu penduduk mengungsi ke daerah lain. Ribuan lainnya terpaksa menghabiskan waktu di tenda-tenda darurat yang dibangun di sekolah atau bangunan publik lainnya yang terletak di kawasan tinggi. Sejumlah orang juga dilaporkan hilang.
Selain itu, banjir memaksa Perusahaan Listrik Malaysia memadamkan 292 gardu listrik di tiga wilayah itu. Pemerintah Malaysia juga berencana membuka pusat penampungan yang lebih banyak untuk mengantisipasi jumlah pengungsi.
Musibah banjir kali ini adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir di Malaysia. Dari tiga negara bagian itu, Kelantan merupakan daerah yang terparah. Bahkan di Kota Baru, pusat kota Kelantan ketinggian air lebih dari dua meter [baca: Malaysia Dilanda Banjir Bandang, Tujuh Tewas].(TOZ/Uri)
Bencana yang melanda kawasan Pantai Timur Negeri Jiran itu menewaskan sedikitnya sembilan orang. Air bah juga membuat lebih dari 12 ribu penduduk mengungsi ke daerah lain. Ribuan lainnya terpaksa menghabiskan waktu di tenda-tenda darurat yang dibangun di sekolah atau bangunan publik lainnya yang terletak di kawasan tinggi. Sejumlah orang juga dilaporkan hilang.
Selain itu, banjir memaksa Perusahaan Listrik Malaysia memadamkan 292 gardu listrik di tiga wilayah itu. Pemerintah Malaysia juga berencana membuka pusat penampungan yang lebih banyak untuk mengantisipasi jumlah pengungsi.
Musibah banjir kali ini adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir di Malaysia. Dari tiga negara bagian itu, Kelantan merupakan daerah yang terparah. Bahkan di Kota Baru, pusat kota Kelantan ketinggian air lebih dari dua meter [baca: Malaysia Dilanda Banjir Bandang, Tujuh Tewas].(TOZ/Uri)