Ratusan Relawan Berangkat ke Aceh

Komite Kemanusiaan untuk Aceh mengirimkan lebih dari 100 relawan ke Aceh menggunakan pesawat carteran. Bantuan dari Kanada dan Maroko tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jan 2005, 08:51 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Setelah bantuan logistik dan obat-obatan berdatangan ke Nanggroe Aceh Darussalam, kini relawan dengan keahlian tertentu dari berbagai elemen masyarakat berangkat ke Serambi Mekah. Ahad (2/12) petang, lebih dari 100 sukarelawan dari Komite Kemanusiaan untuk Aceh (KKA) yang dibentuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berangkat ke Tanah Rencong menggunakan pesawat carteran.

Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta mengatakan, relawan terdiri dari tenaga medis dari Bulan Sabit Merah Indonesia dan kepanduan PKS. Sebelumnya, mereka mengikuti seleksi ketat kesehatan dan keterampilan tertentu. Sebelumnya, 800 relawan dari 2.000 relawan yang mendaftar sudah diberangkatkan ke Tanah Rencong. KKA juga mengirimkan 250 tenda--setiap tenda berkapasitas 60 orang, bahan makanan, dan pakaian seberat 3 ton. Menurut Anis, pengiriman relawan akan terus dilanjutkan hingga Rabu mendatang.

Pada hari yang sama, 75 Relawan Bogor berangkat dengan mencarter pesawat. Mereka terdiri dari tim kesehatan dengan keahlian patah tulang dan forensik, tim evakuasi, tim logistik, dan tim dapur umum. Mereka juga membawa 2.000 kantung jenazah, tiga ton bantuan berupa obat obatan, makanan, dan pakaian. Gelombang kedua Relawan Bogor segera diberangkatkan ke Aceh dalam pekan ini. Rencananya, Relawan Bogor berada di Aceh selama dua pekan.

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) juga mengirim lima ton logistik melalui jalur darat dengan empat truk besar. Bantuan berupa air mineral, biskuit, pakaian, dan obat-obatan ini ini adalah yang pertama melalui jalur darat ke Meulaboh. Dengan melalui jalan darat, bantuan lebih mudah disalurkan secara langsung ketimbang lewat laut dan udara. Selain mengirim bantuan, Kontras juga akan membersihkan jalan di Banda Aceh, Lhoksemauwe, Bireun, dan Pidie.

Setelah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma menutup penerimaan bantuan, kini bantuan dialihkan ke TNI Angkatan Laut untuk memberangkatkannya dengan kapal laut. Beberapa lokasi yang menjadi tempat penampungan sementara di Jakarta adalah gudang di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Pangkalan Utama TNI AL II, dan Armada Barat.

Di Markas Komando Armada Barat, berbagai jenis bantuan dari masyarakat ditempatkan di gelanggang olah raga. Hanya dalam waktu tiga hari, gedung itu dipenuhi bantuan, baik berupa makanan, minuman, pakaian, dan obat-obatan.

Begitu pula dengan bantuan yang ditampung di Pangkalan Utama TNI AL II. Di tempat ini, dari tujuh gudang yang biasanya digunakan untuk menyimpan suku cadang kapal, tiga di antaranya difungsikan untuk menampung bantuan. Rencananya, seluruh bantuan diberangkatkan menggunakan kapal milik TNI AL yang sebagian besar berada di Aceh untuk menurunkan bantuan.

Masyarakat berbagai daerah juga terus mengirimkan bantuan. Kepedulian warga Cirebon, Jawa Barat, diwujudkan dengan mengumpulkan sebanyak 300 dus mi instan dan 400 karung pakaian layak pakai. Sedangkan uang tunai yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 37 juta. Uang tunai yang terkumpul ini akan diserahkan ke Pundi Amal SCTV untuk disalurkan ke korban bencana di Aceh.

Di Tegal, Jawa Tengah, masyarakat juga mengumpulkan sejumlah uang untuk para korban bencana Tsunami. Dana yang dikumpulkan sebesar Rp 7 juta ini akan disumbangkan kepada yang berhak melalui Pundi Amal SCTV.

Sementara di Sambas, Kalimantan Barat, berbagai lapisan masyarakat dari buruh hingga pejabat mencanangkan gerakan membantu korban Tsunami dengan mengumpulkan dana secara berkesinambungan. Pencanangan dilakukan di pendopo rumah dinas Wakil Bupati Sambas Prabasa Anantatur dihadiri tokoh masyarakat setempat.

Secara berkesinambungan, masyarakat Sambas akan mengumpulkan uang sumbangan melalui masjid atau surau. Sedangkan para pegawai swasta maupun pemerintah daerah merelakan gajinya dipotong setiap bulan antara Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu. Pada tahap pencanangan, terkumpul lebih dari Rp 60 juta yang akan disumbangkan melalui Pundi Amal SCTV.

Bantuan kemanusiaan dari pemerintah Kanada dan Maroko sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Kanada mengirimkan bantuan seberat tiga ton, berupa penjernih air, plastik pembungkus, generator, dan bangunan knock down. Sementara pemerintah Maroko menyerahkan enam ton obat-obatan. Seluruh bantuan secara simbolis diterima Ketua Umum Palang Merah Indonesia Mar`ie Mohammad. Duta Besar Kanada untuk Indonesia Randolph Mank mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan tenaga ahli berbagai bidang.

Bantuan militer dari Australia, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat, antara lain berupa helikopter, sudah beroperasi di Aceh [baca: Bantuan Asing Mengalir ke Aceh]. Menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, bantuan militer asing dikoordinasikan Asisten Operasi Kepala Staf Umum TNI Mayor Jenderal Adam Damiri.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya