Liputan6.com, Banda Aceh: Provos TNI Angkatan Udara menangkap Koordinator Government Watch (Gowa) Farid R. Faqih di Lapangan Udara Iskandar Muda, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (26/1). Farid dituduh mengambil barang-barang sumbangan untuk tentara yang menjadi korban Tsunami di Aceh. Sumbangan itu berasal dari Dharma Pertiwi atau Persatuan Istri-Istri TNI.
Sebuah gudang di Krueng Lingga, Aceh Besar juga digerebek. Gudang itu diduga dipakai Farid untuk menyembunyikan barang-barang tersebut. Di sana ditemukan sejumlah pakaian, peralatan memasak, berbungkus-bungkus rokok, dan kantong mayat.
Ketika diinterogasi, Farid mengaku menyimpan barang tersebut dalam satu pekan ini dengan alasan bantuan itu dikhawatirkan telantar. "Kita hendak menyelamatkan [barang-barang] agar tidak rusak kena hujan," kata Farid. Sementara kantong mayat akan diserahkan kepada TNI Angkatan Laut. "Saya sudah lapor Pak Sjafrie [Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin]," tambah dia.
Aparat tak begitu saja percaya. Pasalnya, barang-barang yang tersimpan di gudang, sudah lama dicari oleh Satuan Koordinasi Pelaksana TNI. Farid selanjutnya dibawa Polisi Militer ke Banda Aceh untuk diserahkan kepada polisi.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Sebuah gudang di Krueng Lingga, Aceh Besar juga digerebek. Gudang itu diduga dipakai Farid untuk menyembunyikan barang-barang tersebut. Di sana ditemukan sejumlah pakaian, peralatan memasak, berbungkus-bungkus rokok, dan kantong mayat.
Ketika diinterogasi, Farid mengaku menyimpan barang tersebut dalam satu pekan ini dengan alasan bantuan itu dikhawatirkan telantar. "Kita hendak menyelamatkan [barang-barang] agar tidak rusak kena hujan," kata Farid. Sementara kantong mayat akan diserahkan kepada TNI Angkatan Laut. "Saya sudah lapor Pak Sjafrie [Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin]," tambah dia.
Aparat tak begitu saja percaya. Pasalnya, barang-barang yang tersimpan di gudang, sudah lama dicari oleh Satuan Koordinasi Pelaksana TNI. Farid selanjutnya dibawa Polisi Militer ke Banda Aceh untuk diserahkan kepada polisi.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)