Liputan6.com, Banda Aceh: TNI memastikan bahwa hanya satu orang anggotanya yang memukuli Farid Rasyid Faqih, Koordinator Government Watch (Gowa) yang menjadi tersangka penggelapan bantuan kemanusian Aceh. "Telah dilakukan penyidikan. Hanya satu orang [yang memukul Farid]. Namanya Kapten Syuib," jelas Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Aceh Mayor Jenderal TNI Bambang Dharmono di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (28/1). Syuib kini tengah diperiksa Polisi Militer TNI.
Pernyataan Bambang ini berbeda dengan yang disampaikan Farid. Menurut dia, anggota TNI yang memukulinya tidak hanya satu orang. Ia dipukuli oleh sejumlah anggota TNI dan dilakukan secara bergantian. "Rame-rame. Banyak. Ganti-gantian," ungkap Farid yang mukanya masih tampak babak belur.
Kasus pemukulan Koordinator Gowa tersebut mendapat perhatian sejumlah kalangan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab. Rencananya, hari ini, Alwi akan menemui dan melihat kondisi Farid yang ditahan di Markas Kepolisian Daerah NAD [baca: Polri Masih Mendalami Kasus Farid].
Sekretaris Gowa Andi Saputra juga memprotes tindakan aparat TNI yang memukuli Farid. Andi juga tidak terima atasannya dituduh mencuri barang bantuan untuk korban Tsunami. Protes ini disampaikan Andi dalam konferensi pers di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jakarta, kemarin. Menurut Andi, ada upaya mendiskreditkan Farid yang selalu bersikap kritis terhadap ketidakberesan pendistribusian bantuan kemanusiaan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Pernyataan Bambang ini berbeda dengan yang disampaikan Farid. Menurut dia, anggota TNI yang memukulinya tidak hanya satu orang. Ia dipukuli oleh sejumlah anggota TNI dan dilakukan secara bergantian. "Rame-rame. Banyak. Ganti-gantian," ungkap Farid yang mukanya masih tampak babak belur.
Kasus pemukulan Koordinator Gowa tersebut mendapat perhatian sejumlah kalangan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab. Rencananya, hari ini, Alwi akan menemui dan melihat kondisi Farid yang ditahan di Markas Kepolisian Daerah NAD [baca: Polri Masih Mendalami Kasus Farid].
Sekretaris Gowa Andi Saputra juga memprotes tindakan aparat TNI yang memukuli Farid. Andi juga tidak terima atasannya dituduh mencuri barang bantuan untuk korban Tsunami. Protes ini disampaikan Andi dalam konferensi pers di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jakarta, kemarin. Menurut Andi, ada upaya mendiskreditkan Farid yang selalu bersikap kritis terhadap ketidakberesan pendistribusian bantuan kemanusiaan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)