Liputan6.com, Florida: Bangsa ikan seperti ikan todak dan ikan marlin adalah golongan ikan pemburu. Ironisnya kedua ikan ini menjadi buruan favorit para nelayan dan orang yang hobi memancing. Kini populasi mereka menyusut akibat diburu terus. Untuk menjaga populasi kedua ikan itu, baru-baru ini, para ilmuwan University of Miami, Florida, Amerika Serikat, mempelajari daur hidup ikan-ikan ini.
Lewat jala, para ilmuwan Universitas Miami berhasil menangkap ikan todak (swordfish) yang bermulut pedang dan ikan marlin. Ukuran yang ditangkap dari ikan dewasa hingga masih berbentuk larva berusia sekitar 40-50 hari sebagai tahap awal kehidupan mereka.
Dari larva diketahui bermacam jenis habitat. Habitat yang cocok memungkinkan larva tumbuh pesat. Menurut ilmuwan, mempelajari larva seukuran peniti itu adalah tantangan menarik. Karena kecilnya, para ilmuwan harus bersikap ekstra hati-hati saat menanganinya. Hentakan napas keras atau bersin bisa membuat larva raib terbawa angin.
Selain mengamati proses metamorfosisnya, kebiasaan migrasi satwa air ikut dipelajari. Selama ini ikan todak dan ikan marlin dikenal sebagai ikan yang bisa melakukan perjalanan panjang hingga ribuan mil. Mereka sanggup bermigrasi dari Amerika Selatan hingga pantai Timur Amerika Serikat.
Sedikit demi sedikit tahapan awal kehidupan ikan yang tadinya misteri kini mulai terkuak. Melalui pengamatan, diketahui ikan marlin biru suka bertelur di bagian Timur Kepulauan Bahamas. Dengan mengetahui sejumlah fakta itu, upaya pencegahan kepunahan dapat lebih terfokus antara lain dengan melindungi habitat dan jalur migrasi satwa air ini.(MAK/Idr)
Lewat jala, para ilmuwan Universitas Miami berhasil menangkap ikan todak (swordfish) yang bermulut pedang dan ikan marlin. Ukuran yang ditangkap dari ikan dewasa hingga masih berbentuk larva berusia sekitar 40-50 hari sebagai tahap awal kehidupan mereka.
Dari larva diketahui bermacam jenis habitat. Habitat yang cocok memungkinkan larva tumbuh pesat. Menurut ilmuwan, mempelajari larva seukuran peniti itu adalah tantangan menarik. Karena kecilnya, para ilmuwan harus bersikap ekstra hati-hati saat menanganinya. Hentakan napas keras atau bersin bisa membuat larva raib terbawa angin.
Selain mengamati proses metamorfosisnya, kebiasaan migrasi satwa air ikut dipelajari. Selama ini ikan todak dan ikan marlin dikenal sebagai ikan yang bisa melakukan perjalanan panjang hingga ribuan mil. Mereka sanggup bermigrasi dari Amerika Selatan hingga pantai Timur Amerika Serikat.
Sedikit demi sedikit tahapan awal kehidupan ikan yang tadinya misteri kini mulai terkuak. Melalui pengamatan, diketahui ikan marlin biru suka bertelur di bagian Timur Kepulauan Bahamas. Dengan mengetahui sejumlah fakta itu, upaya pencegahan kepunahan dapat lebih terfokus antara lain dengan melindungi habitat dan jalur migrasi satwa air ini.(MAK/Idr)