Liputan6.com, Baghdad: Tanda tanya soal keberadaan dua awak stasiun televisi Metro TV yang dinyatakan hilang di Irak, Selasa silam, terjawab sudah. Jumat (18/2), Kantor Berita Associated Press menerima rekaman video yang berisi gambar reporter dan juru kamera asal Indonesia yang disandera kelompok perlawanan Irak.
Dalam rekaman terlihat Meutya V. Hafid dan Budyanto memegang kartu pers dan paspor diapit dua anggota kelompok perlawanan yang menodongkan senjata. Suara yang muncul dalam rekaman menyebutkan keduanya disandera kelompok yang menamakan diri Mujahidin. Menurut suara itu, nyawa kedua korban kini berada dalam bahaya jika pemerintah Indonesia tak segera menjelaskan alasan keberadaan mereka di Irak.
Meutya dan Budyanto diberitakan hilang sejak Selasa silam, setelah dihadang sekelompok orang berseragam militer di Kota Ramadi, yang juga wilayah kekuasaan muslim Sunni. Saat itu, keduanya dalam perjalanan dari Amman, Yordania, menuju Baghdad. Meutya dan Budyanto berada di Irak untuk meliput pelaksanaan pemilihan umum di negara konflik ini.(ORS/Idr)
Dalam rekaman terlihat Meutya V. Hafid dan Budyanto memegang kartu pers dan paspor diapit dua anggota kelompok perlawanan yang menodongkan senjata. Suara yang muncul dalam rekaman menyebutkan keduanya disandera kelompok yang menamakan diri Mujahidin. Menurut suara itu, nyawa kedua korban kini berada dalam bahaya jika pemerintah Indonesia tak segera menjelaskan alasan keberadaan mereka di Irak.
Meutya dan Budyanto diberitakan hilang sejak Selasa silam, setelah dihadang sekelompok orang berseragam militer di Kota Ramadi, yang juga wilayah kekuasaan muslim Sunni. Saat itu, keduanya dalam perjalanan dari Amman, Yordania, menuju Baghdad. Meutya dan Budyanto berada di Irak untuk meliput pelaksanaan pemilihan umum di negara konflik ini.(ORS/Idr)