Liputan6.com, Beirut: Perdana Menteri Lebanon Omar Karami mengundurkan diri menyusul unjuk rasa massa pihak oposisi yang memintanya turun. Pengunduran diri Karami diumumkan saat berlangsung debat tentang pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri di parlemen di Beirut, Lebanon, Senin (28/2). Aksi Karami diikuti seluruh anggota kabinetnya.
Pengunduran diri Karami menjadi peristiwa paling dramatis dalam sejarah politik Lebanon sejak pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri. Sebagian warga Lebanon menganggap Suriah dan pemerintahan Karami berada di balik pembunuhan Hariri. Namun tuduhan itu disangkal Karami dan Suriah.
Keputusan Karami mundur disambut sorak sorai sekitar 25 ribu massa oposisi yang menentangnya. Selain menuntut Karami mundur, massa oposisi meminta penarikan sekitar 15 ribu pasukan Suriah dari negara Lebanon. Menyusul pengunduran diri Karami, Presiden Lebanon akan menunjuk pengganti setelah berkonsultasi dengan parlemen. PM baru ini kemudian akan membentuk kabinet yang telah disetujui parlemen.(AWD/Yoh)
Pengunduran diri Karami menjadi peristiwa paling dramatis dalam sejarah politik Lebanon sejak pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri. Sebagian warga Lebanon menganggap Suriah dan pemerintahan Karami berada di balik pembunuhan Hariri. Namun tuduhan itu disangkal Karami dan Suriah.
Keputusan Karami mundur disambut sorak sorai sekitar 25 ribu massa oposisi yang menentangnya. Selain menuntut Karami mundur, massa oposisi meminta penarikan sekitar 15 ribu pasukan Suriah dari negara Lebanon. Menyusul pengunduran diri Karami, Presiden Lebanon akan menunjuk pengganti setelah berkonsultasi dengan parlemen. PM baru ini kemudian akan membentuk kabinet yang telah disetujui parlemen.(AWD/Yoh)