Perang <i>Hacker</i> Indonesia-Malaysia Dinilai Merugikan Situs

Perang dunia maya merugikan situs internet dan keamananan data base komputer di kedua negara. Diduga, serangan ini bukan hanya berasal dari hacker kedua negara, tapi juga dari negara lain yang ikut terpancing.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2005, 01:06 WIB
Liputan6.com, Bandung: Sengketa kepemilikan Ambalat antara Indonesia dan Malaysia telah menyulut perang hacker. Perang dunia maya ini merugikan situs internet dan keamananan data base komputer di kedua negara. "Kalau bisa (para hacker) berdiskusi lewat email saja," kata pakar keamanan komputer dari Institut Teknologi Bandung Budi Rahardjo di Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.

Adalah situs resmi milik Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya yang turut menjadi korban perang ini. Si perusak yang diyakini dari Malaysia mengimbau sesama warga serumpun bersatu menghadapi kasus Ambalat [baca: Situs KPU Surabaya Diserang Hacker Malaysia]. Menurut Budi, serangan untuk merusak situs Indonesia-Malaysia bukan hanya berasal dari hacker kedua negara. Tapi juga hacker dari negara lain yang terpancing untuk ikut.

Budi menambahkan, akibat perang hacker, jaringan data base komputer, seperti situs perbankan, rumah sakit, dan lembaga pemerintahan menjadi rusak. Kondisi ini pada akhirnya akan merugikan masyarakat. Karena itulah, Budi menyarankan kedua negara menghentikan konflik dengan cara menempuh jalan damai. Dengan begitu para hacker pun menghentikan aktivitasnya.(AWD/Patria Hidayat)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya