Soal Ambalat, Mahasiswa Semarang Menyerukan Perdamaian

Peperangan hanya akan menyengsarakan Indonesia dan Malaysia. Para mahasiswa di Semarang, Jateng, berharap elemen bangsa tidak tersulut emosi. Pemerintah kedua negara diminta meneruskan jalan diplomasi.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Mar 2005, 09:10 WIB
Liputan6.com, Semarang: Konflik Blok Ambalat di Laut Sulawesi belum juga menemukan titik terang. Aksi terhadap kejadian itu juga belum menyurut. Jika sebagian masyarakat Indonesia ingin menganyang Malaysia, sekelompok mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (13/3), justru berharap perdamaian. Harapan itu dilontarkan saat berunjuk rasa di kawasan Jalan Pahlawan.

Para mahasiswa menyerukan agar pemerintah Indonesia dan Malaysia mencari jalan tengah. Sejumlah poster yang diusung juga berisi seruan-seruan perdamaian. Mereka juga mengajak komponen bangsa tak tersulut konflik Ambalat, karena perang hanya merugikan kedua belah pihak. Apalagi Indonesia dan Malaysia adalah negeri serumpun.

Sikap mahasiswa tersebut bertolak belakang dengan aksi sejumlah warga di Kota Lumpia. Sejak kemarin, sekelompok penduduk Semarang mendirikan Pos Koordinasi Ganyang Malaysia. Dalam pengamatan SCTV, pos koordinasi terbaru berlokasi di Gedung Juang 45 dan Jalan Pemuda [baca: Warga Semarang Mendirikan Posko Ganyang Malaysia].

Kedua posko ini menerima pendaftaran bagi semua elemen masyarakat yang bersedia diberangkatkan untuk berperang melawan Malaysia. Hingga kemarin sudah 200 orang yang mendaftarkan diri di dua posko itu.(KEN/Solikun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya