Liputan6.com, Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Slamet Soebijanto mengatakan sejak sebulan terakhir, Malaysia melakukan provokasi sebanyak tiga kali. Terakhir, Jumat silam, saat Kapal Diraja Rencong 38 milik Malaysia melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar, semisal dengan melaju cepat hingga menimbulkan gelombang tinggi di sekitar lokasi pembangunan mercusuar.
Kapal Republik Indonesia Tedong Naga 819 yang ada di lokasi berusaha mengusir keluar wilayah perairan Indonesia. Dalam upaya itu, KD Rencong terserempet KRI Tedong Naga sebanyak tiga kali. "Ujung kapal mereka [Malaysia] menyenggol badan kapal kita," kata Slamet di Jakarta, Ahad (10/4) pagi.
Kendati demikian, Slamet menambahkan, Indonesia tetap berupaya menghindari konflik bersenjata. Menurut Slamet, insiden ini terjadi di sekitar perairan Ambalat, Karang Unarang, Kalimantan Timur, Jumat silam. Akibat kejadian ini, lambung kanan KD Rencong rusak. Sedangkan KRI Tedong Naga hanya lecet di lambung kiri.(DNP/Satriana Budi)
Kapal Republik Indonesia Tedong Naga 819 yang ada di lokasi berusaha mengusir keluar wilayah perairan Indonesia. Dalam upaya itu, KD Rencong terserempet KRI Tedong Naga sebanyak tiga kali. "Ujung kapal mereka [Malaysia] menyenggol badan kapal kita," kata Slamet di Jakarta, Ahad (10/4) pagi.
Kendati demikian, Slamet menambahkan, Indonesia tetap berupaya menghindari konflik bersenjata. Menurut Slamet, insiden ini terjadi di sekitar perairan Ambalat, Karang Unarang, Kalimantan Timur, Jumat silam. Akibat kejadian ini, lambung kanan KD Rencong rusak. Sedangkan KRI Tedong Naga hanya lecet di lambung kiri.(DNP/Satriana Budi)