Sampel Virus Flu Tipe H2N2 Harus Dimusnahkan

WHO mendesak semua laboratorium kesehatan di seluruh dunia agar memusnahkan sampel virus flu bersub titel BSL2 H2N2 yang sempat diterima. WHO khawatir sampel virus bocor dari laboratorium dan menyebarkan wabah.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Apr 2005, 07:05 WIB
Liputan6.com, Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua laboratorium kesehatan di seluruh dunia yang menerima sampel virus flu bersub titel BSL2 H2N2 agar memusnahkan sampel virus mematikan itu. Seruan tersebut disampaikan WHO di Jenewa, Swiss, baru-baru ini. Hal itu dilakukan untuk mencegah risiko penyebaran wabah flu mematikan jika sampel virus bocor dari laboratorium, seperti lima dasawarsa silam lalu. Seruan yang sama juga disampaikan Lembaga Patologi AS (CAP).

Dalam catatan WHO, virus tipe tersebut telah dikirim dalam bentuk sampel ke sekitar 3.700 laboratorium di seluruh dunia pada 2004. Sebagian besar laboratorium penerima berada di Amerika Serikat dan Kanada. Sedangkan 61 lainnya berada di luar Amerika Utara. Virus itu dikirim untuk keperluan penelitian. Sejauh ini, belum terungkap alasan AS memilih virus yang sangat mematikan sebagai sampel di laboratorium, meskipun dengan alasan untuk penelitian sekali pun.

Kendati demikian, hingga kini tidak ada laporan infeksi. Lembaga kesehatan PBB mendapat peringatan bahaya penyebaran virus itu pada 26 Maret silam dari Badan Kesehatan Publik Kanada yang melaporkan virus tersebut telah dikirim ke sejumlah laboratorium si Kanada.

WHO menambahkan, jika virus bocor, dunia akan terancam wabah penyakit flu mematikan. Wabah yang dipicu virus yang sama pernah terjadi pada 1957 dan merenggut satu sampai empat juta korban jiwa. Virus tipe tersebut menyebar dengan mudah antarmanusia. Sejak 1968, virus tersebut tidak pernah digunakan dalam vaksinasi antiflu sehingga warga dunia yang lahir sesudah 1968 tidak kebal terhadap penyakit mematikan.(ZIZ/Dibyo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya