Liputan6.com, Jakarta: Mantan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Komaruddin Hidayat berkunjung ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (15/4). Dalam kunjungan itu Komaruddin menyatakan dukungan atas keberanian Khairiansyah mengungkap kasus korupsi. "Siapa pun orangnya yang berani mengungkap korupsi harus diberi penghargaan," kata Komaruddin.
Lebih jauh, Komaruddin meminta pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan mendukung langkah pengungkapan korupsi. Pengelola Yayasan Paramadina Mulya ini malah heran dengan pimpinan BPK yang memojokkan auditornya yang berani mengungkap kasus suap yang dilakukan anggota Komisi Pemilihan Umum Mulyana W. Kusumah [baca: Anwar Nasution: Khairiansyah Menyalahi Prosedur Pemeriksaan].
Siang tadi, Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal KPU Sussongko dan Kepala Biro Keuangan KPU Hamdani Amin kembali diperiksa penyidik KPK. Pemeriksaan difokuskan pada aliran dana taktis Rp 300 juta yang digunakan untuk menyuap auditor BPK [baca: Hamdani Amin Diperiksa Lagi].
Hamdani Amin seusai diperiksa tidak bersedia memberikan keterangan. Ia hanya sempat melontarkan pernyataan bahwa dana untuk menyuap bisa berasal dari berbagai sumber. Seperti halnya, Hamdani, Sussongko juga, seusai diperiksa menghindar dari serbuan wartawan.(YYT/Iwan Setiawan dan Yulianus Kriswantoro)
Lebih jauh, Komaruddin meminta pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan mendukung langkah pengungkapan korupsi. Pengelola Yayasan Paramadina Mulya ini malah heran dengan pimpinan BPK yang memojokkan auditornya yang berani mengungkap kasus suap yang dilakukan anggota Komisi Pemilihan Umum Mulyana W. Kusumah [baca: Anwar Nasution: Khairiansyah Menyalahi Prosedur Pemeriksaan].
Siang tadi, Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal KPU Sussongko dan Kepala Biro Keuangan KPU Hamdani Amin kembali diperiksa penyidik KPK. Pemeriksaan difokuskan pada aliran dana taktis Rp 300 juta yang digunakan untuk menyuap auditor BPK [baca: Hamdani Amin Diperiksa Lagi].
Hamdani Amin seusai diperiksa tidak bersedia memberikan keterangan. Ia hanya sempat melontarkan pernyataan bahwa dana untuk menyuap bisa berasal dari berbagai sumber. Seperti halnya, Hamdani, Sussongko juga, seusai diperiksa menghindar dari serbuan wartawan.(YYT/Iwan Setiawan dan Yulianus Kriswantoro)
