Pedagang Gaduh, Sidang Ditunda

Ratusan pedagang kaki lima yang digusur dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulsel, membikin keributan pada sidang yang mengadili tiga rekan mereka di PN Makassar. Sidang akhirnya ditunda.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Apr 2005, 08:45 WIB
Liputan6.com, Makassar: Ratusan pedagang kaki lima yang menjadi korban penggusuran membikin kegaduhan di Kantor Pengadilan Negeri Makasar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini. Sidang yang akan menggelar kasus pengancaman yang dilakukan tiga pedagang kaki lima terhadap Andi Dala, staf Administrator Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, pun terpaksa ditunda.

Berdasarkan pemantauan SCTV, para pedagang berteriak-teriak. Ada juga yang menangis. Aksi ini dilakukan sebagai ekspresi kekecewaan terhadap Andi Dala yang mengaku diancam akan dibunuh tiga pedagang kaki lima, yaitu Ramlah, Cacce, dan Leha. Para pedagang merasa telah ditipu Andi. Sebab Andi dinilai melanggar kesepakatan damai untuk tak meneruskan kasus perseteruan mereka ke pengadilan. Imbalannya, para pedagang juga tak melanjutkan kasus pemukulan petugas Adpel terhadap salah seorang pedagang saat penggusuran beberapa waktu silam.

Pedagang dengan Adpel Pelabuhan Soekarno-Hatta pernah bentrok Juli tahun silam. Saat itu seratus lebih pedagang kaki lima saling lempar batu dengan aparat keamanan dan karyawan Administrator Pelabuhan (Adpel) Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, yang berusaha menggusur lahan mereka. Insiden mengakibatkan sembilan orang terluka terkena lemparan batu. Korban antara lain empat orang dari petugas pelabuhan, tiga pedagang, dan dua mahasiswa yang ikut membantu para pedagang [baca: Menolak Penggusuran, PKL Pelabuhan Makassar Bentrok].(MAK/Iwan Taruna dan Rizal Randa)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya