Peningkatan sektor pariwisata di kawasan Asia Pasifik tak hanya berdampak langsung pada para wisatawan tapi juga pada para pencari kerja.
Sekretaris Jendral World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai mengatakan, kelancaran perjalanan antar negara APEC bisa menciptakan 2,6 juta lowongan pekerjaan baru di negara-negara kawasan Asia Pasifik.
"Jika negara-negara APEC menyederhanakan prosedur perjalanannya, maka 2,6 juta lapangan pekerjaan baru bisa tercipta," ujar Rifai saat temu media setelah memberikan sambutan di acara `APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation`, Denpasar, Selasa (1/10/2013).
Dengan begitu, estimasi pendapatan yang bisa dihasilkan setiap negara APEC mencapai minimal US$ 62 miliar hingga maksimal US$ 80 miliar-US$ 90 miliar pada 2016 mendatang.
Sebab itu, Rifai mengimbau negara-negara APEC untuk lebih terbuka pada kedatangan para pelancong asing.
Sementara hingga 2015, industri pariwisata negara-negara APEC diprediksi dapat menghasilkan pendapatan hingga US$ 206 miliar. Untuk mencapai estimasi tersebut, negara-negara kawasan Asia Pasifik perlu mengatasi dua kendala utama industri pariwisata.
"Dua hambatan pariwisata yang harus segera diatasi negara-negara APEC adalah konektifitas dan fasilitas," ujarnya.
Sistem penyampaian informasi secara online menurut Rifai dapat menjadi salah satu metode untuk menggenjot sektor pariwisata di kawasan Asia Pasifik. Langkah tersebut guna memberikan kemudahan akses perjalanan antar negara APEC. (Sis/Fik/Nur)
Sekretaris Jendral World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai mengatakan, kelancaran perjalanan antar negara APEC bisa menciptakan 2,6 juta lowongan pekerjaan baru di negara-negara kawasan Asia Pasifik.
"Jika negara-negara APEC menyederhanakan prosedur perjalanannya, maka 2,6 juta lapangan pekerjaan baru bisa tercipta," ujar Rifai saat temu media setelah memberikan sambutan di acara `APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation`, Denpasar, Selasa (1/10/2013).
Dengan begitu, estimasi pendapatan yang bisa dihasilkan setiap negara APEC mencapai minimal US$ 62 miliar hingga maksimal US$ 80 miliar-US$ 90 miliar pada 2016 mendatang.
Sebab itu, Rifai mengimbau negara-negara APEC untuk lebih terbuka pada kedatangan para pelancong asing.
Sementara hingga 2015, industri pariwisata negara-negara APEC diprediksi dapat menghasilkan pendapatan hingga US$ 206 miliar. Untuk mencapai estimasi tersebut, negara-negara kawasan Asia Pasifik perlu mengatasi dua kendala utama industri pariwisata.
"Dua hambatan pariwisata yang harus segera diatasi negara-negara APEC adalah konektifitas dan fasilitas," ujarnya.
Sistem penyampaian informasi secara online menurut Rifai dapat menjadi salah satu metode untuk menggenjot sektor pariwisata di kawasan Asia Pasifik. Langkah tersebut guna memberikan kemudahan akses perjalanan antar negara APEC. (Sis/Fik/Nur)